Kamis, 05 Maret 2009

cerita 8

POHON CEDAR

Ketika Sang Guru mendengar bahwa hutan cedar sebelah telah
terbakar, ia mengerahkan seluruh muridnya. "Kita harus
menanam kembali pohon-pohon cedar," katanya.

"Pohon cedar?" teriak murid tidak percaya. "Tapi pohon-pohon
itu membutuhkan waktu 2.000 tahun untuk tumbuh besar!"

"Oleh sebab itulah," kata Sang Guru, "tak boleh ada satu
menit pun terbuang. Kita harus segera mulai."NAFKAH Seorang teman berkata kepada seorang mahasiswa, "Untuk apakamu pergi kepada Sang Guru? Apakah ia akan membantu kamuuntuk mendapatkan nafkah?" "Tidak, tetapi karena beliau saya akan mengetahui apa yangharus saya lakukan dengan nafkah itu saat sayamendapatkannya," jawabnya.DALAM KITAB "Pembimbing rohanimu sama buta dan bingungnya dengan kamu,"kata Sang Guru. "Jika menghadapi permasalahan hidup, segeramereka mencoba mencari jawabnya dari dalam Kitab. Padahal,hidup itu terlalu besar untuk dicocokkan dengan kitab manapun." Untuk melukiskan hal itu, ia bercerita mengenai seorangpenjahat yang berkata, "Angkat tangan! Berikan uangmu ataukalau tidak..." "Kalau tidak, apa?" "Sudahlah, jangan banyak bertanya dan membuat saya bingung!Saya baru pertama kali ini merampok."KEJAHATAN "Bagaimana Sang Guru menjelaskan kejahatan di dunia ini?"tanya seorang tamu. Salah satu murid menjawab, "Ia tidak menjelaskannya. Iaterlalu sibuk untuk mengurusi hal itu." Kata yang lain, "Orang-orang senantiasa berjuang melawandunia atau menjadi jemu dengannya. Sang Guru selalu terpikatdengan apa yang ia lihat, semuanya mengagumkan, hebat, dantidak dapat diduga."PENGKHOTBAH Pengkhotbah itu dipuji karena khotbahnya yang memikat.Tetapi ia mengakui kepada teman-temannya bahwa khotbahnyayang memikat itu tidak pernah berdampak seperti kata-kataSang Guru yang sederhana. Setelah hidup bersama dengan Sang Guru selama seminggu, kiniia mengetahui dengan tepat alasannya. "Ketika ia berbicara," kata pengkhotbah itu, "bicaranyabermuatan keheningan, sedangkan bicaraku bermuatanpemikiran."BEJANA TANAH Sang Guru bisa dikatakan sangat menghormati tubuh manusia.Ketika seorang murid mengatakan bahwa tubuh manusia itu"bejana tanah liat," Sang Guru mengutip puisi Kabir: "Dalam bejana tanah liat ini ada tebing-tebing dangunung-gunung Himalaya; tujuh samudra ada di sini, danberjuta-juta galaksi; dan musik segala penjuru, dan sumberair terjun, dan sungai-sungai."TUJUAN PENDIDIKAN Ketika Sang Guru berjumpa dengan sekelompok guru sekolah, iaberbicara banyak dan bersemangat karena ia sendiri pernahmenjadi seorang guru. Persoalan yang dimiliki para guru,katanya, adalah bahwa mereka melupakan tujuan pendidikan:bukan belajar, melainkan hidup. Ia menceritakan saat ia melihat seorang pemuda yang sedangmemancing di sungai. "Halo! Hari yang bagus untuk memancing?" katanya kepadapemuda itu. "Ya," jawab si pemuda. Setelah beberapa saat, Sang Guru berkata, "Mengapa kamutidak pergi ke sekolah hari ini?" "Seperti yang Guru katakan, karena hari ini bagus untukmemancing. " Dan ia menceritakan tentang rapor anak perempuannya "Ninanilainya baik di sekolah. Ia akan jauh lebih baik jikakegembiraan hidup yang murni tidak menghambat kemajuannya."BURUNG BERKICAU Sang Guru suka menunjukkan bagaimana alam bermandikankekudusan. Suatu ketika ia duduk di taman dan berseru, "Lihatlah burung berwarna biru cerah yang bertengger di atascabang pohon itu. Ia meloncat ke atas dan ke bawah, naik danturun, mengisi dunia dengan kicaunya, membiarkan dirinyaterbuka pada kegembiraan, sebab tidak terpikirkan olehnyamengenai hari esok."PERJALANAN Seseorang bertanya kepada Sang Guru mengenai makna ungkapan"Orang yang telah mendapat pencerahan melakukan perjalanantanpa gerakan." Kata Sang Guru, "Duduklah di depan jendelamu setiap hari danamatilah pemandangan yang senantiasa berubah sementara bumimembawa kamu melalui perjalanan tahunannya mengelilingimatahari." BAHASA ILAHI Sewaktu mendengar Sang Guru mengidungkan ayat-ayat Sanskritdengan merdu, seorang ahli bahasa Sanskrit sangat terpikat.Lalu ia berkata, "Saya mengetahui bahwa tak ada bahasa dibumi ini seindah bahasa Sanskrit untuk mengungkapkan hal-halyang ilahi." "Jangan bodoh," kata Sang Guru. "Bahasa yang ilahi bukanSanskrit. Bahasanya adalah Keheningan."
MENCELA DIRI

Sang Guru merasa geli atas jenis pencelaan diri palsu yang
dimaksudkan sebagai kerendahan hati. Ia menceritakan
perumpamaan ini kepada para murid:

Dua orang pergi ke sebuah gereja untuk berdoa. Mereka itu
seorang imam dan seorang koster. Imam itu mulai menepuk dada
dan memohon, "Tuhan, saya adalah orang yang paling rendah.
Saya tidak pantas menerima rahmat-Mu! Saya hampa, bukan
apa-apa, kasihanilah saya."

Tidak jauh dari imam itu sang koster juga menepuk dada dan
memohon, "Kasihanilah saya, ya Tuhan. Saya adalah seorang
pendosa, bukan apa-apa."

Imam itu menoleh dengan angkuh. "Ha!" katanya. "Lihat siapaitu yang berani-beraninya menyatakan dirinya bukan apa-apa!" PENGARUH SPIRITUALITAS "Sebutkan satu pengaruh praktis dan nyata darispiritualitas," kata seorang skeptis yang siap berdebat. "Salah satunya ialah," kata Sang Guru, "ketika seseorangmenyerang kamu, kamu dapat membangkitkan rohmu ke ketinggianyang tidak dapat dicapai oleh serangan mana pun."DEMI KEBENARAN "Hanya orang bodohlah yang ragu-ragu untuk menyerahkansegala sesuatu demi Kebenaran," kata Sang Guru. Dan ia menceritakan perumpamaan berikut kepada mereka Ketika ditemukan minyak di suatu kota kecil, para pemiliktanah dengan senang hati menjual setiap petak tanah merekakepada Perusahaan Minyak demi keberuntungan. Seorang nenek tua menolak menjual tanahnya, berapa punharganya. Tawaran mencapai angka sangat tinggi, sampai satu PerusahaanMinyak menyatakan bahwa perusahaannya siap untuk memberikanharga berapa pun yang diminta oleh nenek tua itu. Namun, sinenek tetap bersiteguh. Oleh karena itu, seorang temanbertanya mengapa. Kata nenek tua itu, "Tidakkah kamu lihat:jika saya menjualnya, saya akan kehilangan satu-satunyasumber pendapatan saya?" KAYA NAMUN MALANG "Saya kaya, namun malang. Mengapa?" "Karena kamu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencariuang dan terlalu sedikit untuk bercinta," kata Sang Guru.TEKNOLOGI MODERN Suatu hari ketika pembicaraan beralih ke teknologi modern,Sang Guru menceritakan tentang temannya. Temannya itu inginmengembangkan cita rasa musik dalam diri anak-anaknya, makaia membelikan sebuah piano untuk mereka. Ketika sampai di rumah, anak-anaknya mengamati piano itudengan penuh kebingungan. "Bagaimana menyambungkannya kearus listrik?" kata mereka. TAWAR-MENAWAR HIDUP Ketika masih muda, Sang Guru banyak melakukan perjalanankeliling dunia. Ketika berada di pelabuhan Shanghai, Cina,ia mendengar ribut-ribut di samping kapalnya. Ketika iamelihat ke luar, dilihatnya seorang pria di atas sebuahsampan sedang membungkuk sambil mencengkeram kucir seorangpria lain yang menggelepar-gelepar di dalam air. Pria dalam sampan itu berulang kali membenamkan pria yanglain ke dalam air, kemudian menaikkannya lagi. Kedua orangitu berdebat seru sejenak sebelum "acara penenggelaman" ituberlangsung lagi. Sang Guru memanggil awak kapal dan bertanya apa yang merekapertengkarkan. Anak muda itu mendengarkan beberapa saat,lalu tertawa dan berkata, "Tidak ada apa-apa, Pak. Priadalam sampan itu menginginkan 60 yuan untuk tidakmenenggelamkan pria yang lain. Pria dalam air mengatakan,'Tidak, 40 yuan saja.'" Setelah para murid tertawa karena cerita itu, Sang Guruberkata, "Adakah di antara kamu yang tidak melakukantawar-menawar atas satu-satunya Kehidupan yang ada?" Semuanya diam.PERMAINAN Suatu ketika Sang Guru menunjuk pada suatu pengertian Hindubahwa semua penciptaan merupakan "leela," yakni permainanAllah, dan alam semesta merupakan lapangan bermain-Nya.Tujuan spiritualitas, kata Sang Guru, adalah menjadikanseluruh kehidupan sebagai permainan. Pernyataan itu berkesan terlalu naif bagi seorang tamupuritan. "Lalu tidak adakah artinya bekerja?" PENDIDIKAN ANAK Bagi sepasang suami-istri yang cemas mengenai pendidikananak-anak mereka, Sang Guru mengutip pepatah seorang guruYahudi "Jangan membatasi anak-anakmu pada pengetahuanmu sendirikarena mereka lahir pada zaman yang berbeda."KEPUASAN DAN PENDERITAAN "Mengapa orang tidak bahagia? Karena mereka mendapatkankepuasan yang janggal dari penderitaan mereka," kata SangGuru. Ia menceritakan bagaimana ketika suatu kali ia berada ditempat tidur bagian atas di sebuah kereta api, pada suatumalam. Ia tidak bisa tidur, karena dari tempat tidur bawahseorang wanita terus-menerus mengeluh, "Oh, betapa hausnyasaya ... Aduh, betapa hausnya saya." Terus-menerus suara keluhan itu terdengar. Akhirnya, SangGuru turun ke bawah, berjalan melalui gang sepanjang keretaapi, mengisi dua cangkir besar dengan air, membawanya danmemberikannya kepada wanita malang itu. "Bu, ini ada air." "Oh, baik sekali Anda. Terima kasih." Sang Guru kembali ketempat tidur. Ia menyamankan badannyadan ketika hampir pulas dari bawah terdengar lagi suarakeluhan, "Oh, betapa hausnya saya tadi... Aduh, betapahausnya tadi." BETAPA LEBIH BAIK ... Seorang pekerja sosial mencurahkan beban hatinya kepada SangGuru. Betapa akan lebih banyak dan lebih baik yang dapatdilakukannya bagi kaum miskin, seandainya saja ia tidakharus menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga untukmelindungi diri dan karyanya terhadap fitnah dan salahpaham. Sang Guru mendengarkan penuh perhatian. Ia menjawab dengansatu kalimat. "Tidak seorang pun melemparkan batu pada pohonyang tak berbuah." TINDAKAN TANPA PAMRIH Sang Guru ditanyai, "Dapatkah tindakan mengantar orangkepada Pencerahan?" "Hanya tindakanlah yang mengantar kepada Pencerahan,"jawabnya, "tetapi mestinya tindakan tanpa pamrih, yangdilakukan demi tindakan itu sendiri." Suatu ketika Sang Guru duduk dengan anak seorang bintangsepak bola. Ayahnya sedang latihan. Ketika sang ayahmenembakkan bola dan masuk gawang, setiap orangbersorak-sorai. Anak itu tidak terkesan. Ia hanya duduk sajadan kelihatan jenuh. "Ada apa dengan kamu?" kata Sang Guru. "Apakah kamu barusantidak melihat ayahmu menciptakan gol itu?" "Ya, Ayah memang jitu melakukannya pada hari Selasa ini.Tetapi pertandingannya baru pada hari Jumat. Waktu itulahgol benar-benar dibutuhkan." Sang Guru menyimpulkan, "Tindakan-tindakan dianggap bernilaijika menolong kamu mencapai tujuan-tujuan, bukan demitindakan itu sendiri. Sayang sekali!" DEVOSI Sang Guru tidak melakukan praktek devosi. Ketika ditanya soal itu, ia berkata: "Sebuah lampu kehilangan sinarnya jika berada di sampingmatahari; bahkan candi yang paling tinggi pun kelihatanbegitu kecil di kaki Gunung Himalaya."TEMPAT IBADAH "Sang imam mengatakan kepada saya bahwa rumah ibadah itumerupakan satu-satunya tempat bagi saya untuk beribadah Apapendapatmu?" "Imam itu bukan orang yang tepat untuk dimintai pendapatmengenai hal ini," kata Sang Guru. "Tetapi, bukankah ia ahlinya?" Sang Guru menceritakan pengalamannya ketika ia berada diluar negeri. Pada waktu itu ia menyimak dua buku panduanbagi wisatawan. Pemandu wisata yang menemaninya mengerutkandahi dan, sambil menunjuk pada salah satu dari buku itu, iaberkata, "Buku yang satu ini sangat jelek. Yang itu lebihbaik." "Mengapa? Karena buku itu memberi lebih banyak informasi?" Si pemandu menggelengkan kepala. "Buku itu mengatakan beripemandu 5 dolar. Yang ini mengatakan beri pemandu 50 sen."HUKUM AGAMA Kepada seseorang yang selama bertahun-tahun mempelajarihukum agamanya, Sang Guru berkata, "Cinta merupakan kunciuntuk hidup baik, bukan agama atau hukum." Kemudian ia menceritakan ini. Ada dua siswa sekolah minggu yang bosan dengan pelajaranagama. Yang satu mengusulkan untuk membolos saja. "Bolos?... Tetapi ayah kita akan menangkap kita dan memukulkita." "Kita balas memukul!" "Apa? Memukul ayah? Apa kamu sudah gila? Apakah kamu lupabahwa Allah memerintahkan untuk menghormati ayah dan ibukita?" "Benar ... Nah, kalau begitu, kamu memukul ayahku dan akumemukul ayahmu."LABEL Sang Guru berkata bahwa tidak ada artinya menyatakan dirisebagai orang India, Cina, Afrika, Amerika, Hindu, Kristen,atau Muslim karena semuanya ini hanyalah label. Kepada seorang murid yang mengklaim dirinya seorang Yahuditulen, Sang Guru berkata dengan ramah, "Kamu dikondisikansebagai orang Yahudi, tapi itu bukan identitas dirimu. " "Lalu, apa identitasku?" "Tak sesuatu pun," kata Sang Guru. "Maksud Guru, aku adalah kekosongan dan kehampaan belaka?"kata murid yang tidak percaya itu. "Tak ada sesuatu pun yang dapat diberi label," kata SangGuru.YANG TIDAK DAPAT DIUSAHAKAN Kepada para murid yang secara naif yakin bahwa tak adasesuatu pun yang tidak dapat mereka capai jika merekamenghendakinya dan mengusahakannya, Sang Guru berkata, "Yangterbaik dalam hidup tidak dapat diusahakan adanya." "Kamu dapat berusaha memasukkan makanan ke dalam mulut,tetapi kamu tidak dapat mengusahakan rasa lapar. Kamu dapatberusaha telentang di tempat tidur, tetapi kamu tidak dapatmengusahakan tidur. Kamu dapat berusaha memberikan pujiankepada seseorang, tetapi kamu tidak dapat mengusahakan rasakagum. Kamu dapat berusaha menceritakan rahasia, tetapi kamutidak dapat mengusahakan kepercayaan. Kamu dapat berusahamelakukan tindak pelayanan, tetapi kamu tidak dapatmengusahakan cinta." MENGUBAH ORANG LAIN "Setiap kali kamu berusaha mengubah orang lain," kata SangGuru, "tanyakan pada dirimu sendiri berikut ini: Apa yangakan diberikan oleh perubahan itu: kebanggaan, kesenangan,atau keuntunganku?" Ia menceritakan kisah ini kepada mereka: Seorang pria mau melompat dari jembatan. Seorang polisibergegas menghampirinya, "Jangan! Jangan!" Sambung sipolisi, "Jangan lakukan itu. Mengapa seorang muda sepertikamu yang bahkan belum lagi hidup, sampai berpikir untukterjun ke dalam air?" "Karena saya bosan hidup." "Nah, dengarkan saya. Jika kamu terjun ke dalam sungai itu,saya harus terjun juga menyusulmu untuk menyelamatkanmu.Mengerti? Air itu dingin sekali. Saya baru saja sembuh dariradang paru-paru. Tahu maksud saya? Saya bisa mati. Sayamempunyai istri dan empat anak. Apakah kamu mau hidup denganbeban pikiran seperti ini? Tentu saja tidak. Maka dengarkansaya. Jadilah orang baik-baik. Bertobatlah dan Allah akanmengampuni kamu. Pulanglah. Nah, dalam kesendirianmu dan dirumahmu yang sepi itu, gantunglah dirimu. " KASAR ATAU HALUS "Mengapa banyak orang tidak mendapat pencerahan?" "Karena bukan kebenaran yang mereka cari, tetapi apa yangmenyenangkan mereka," kata Sang Guru. Ia menunjukkannya dengan cerita tentang seorang Sufi: Karena butuh uang, seorang pria bermaksud menjual karpetkasar di jalan. Orang pertama yang ia tawari berkata, "Iniadalah karpet kasar dan sangat kumal." Ia pun membelinyadengan sangat murah. Semenit kemudian pembeli itu berkata kepada orang lain yangkebetulan lewat, "Ini karpet halus, sehalus sutra, Pak;tiada bandingnya." Kata seorang Sufi yang menyaksikan kejadian itu, "Pak,masukkan saya ke dalam kotak sulapmu yang dapat mengubahkarpet kasar menjadi karpet halus, kerikil menjadi batuberharga." Tambah Sang Guru, "Kotak sulap itu tentu saja bernamakepentingan diri: alat yang paling efektif di dunia untukmengubah kebenaran menjadi tipuan."POLITIK DAN SPIRITUALITAS "Saya pikir, spiritualitas itu tidak ada sangkut-pautnyadengan politik," kata seorang murid yang terkejut ketikamengetahui kegiatan-kegiatan politik Sang Guru. "Itu karena kamu tidak tahu apa-apa tentang spiritualitas,"jawab Sang Guru. Pada hari lain, Sang Guru memanggilnya kembali dan berkata,"Kamu pun tidak tahu apa-apa tentang politik." CINTA TANPA PAMRIH "Adakah cinta tanpa pamrih?" tanya seseorang. Sang Guru menjawab: Pak Anu berdiri cemas ketika para malaikat surga memeriksacatatan hidupnya. Akhirnya, Malaikat Pencatat berkata, "Manamungkin?! Belum pernah ada yang seperti ini! Selama hidupmukamu belum pernah melakukan dosa ringan apa pun ... yanglebih kecil dari dosa ringan pun tidak. Segala hal yang kamulakukan adalah perbuatan kasih dan kebaikan semata. Nah,dalam kategori mana kami dapat memperbolehkan kamu masuksurga? Tidak bisa sebagai malaikat, karena kamu bukanmalaikat. Tidak bisa sebagai manusia, karena kamu tidakpunya satu kelemahan. Begini saja, kami akan mengirim kamukembali ke bumi selama sehari, sehingga kamu dapat melakukansekurang-kurangnya satu dosa. Lalu kembalilah kepada kamisebagai manusia." Pak Anu yang tidak berdosa namun malangitu terdampar di sudut kotanya, sedih dan bingung karenadiharuskan menyimpang sekurang-kurangnya satu langkah kecildari jalan hidup yang benar. Satu jam berlalu. Kemudian duajam. Lalu tiga jam berlalu. Pak Anu masih termangu takberdaya, bingung apa yang harus ia lakukan. Maka ketikaseorang perempuan bertubuh padat memberikan kerdipanpadanya, ia menanggapinya tanpa pikir panjang lagi.Perempuan itu tidak muda dan tidak cantik, tetapi ia adalahpaspor ke surga. Maka, Pak Anu tidur dengannya malam itu.Ketika fajar menyingsing, Pak Anu melihat jamnya. Ia haruscepat-cepat. Setengah jam lagi ia akan dibawa ke surga.Ketika ia sedang mengenakan pakaiannya, ia mendadak tertegunkarena perempuan tua itu memanggilnya dari tempat tidurnya,"Oh ... sayangku, Pak Anu, betapa baiknya yang telah engkaulakukan padaku malam ini."BUKAN REVOLUSI Yang dikeluhkan Sang Guru terhadap kebanyakan aktivis sosialadalah ini: yang mereka perjuangkan adalah pembaruan, bukanrevolusi. Katanya, "Suatu ketika ada seorang raja yang sangatbijaksana dan baik hati. Pada suatu ketika ia tahu bahwa adasejumlah orang yang tak bersalah ternyata dikurung di dalampenjara negaranya. Maka, ia memerintahkan supaya dibangunsebuah penjara lain yang lebih nyaman untuk orang-orang yangtak bersalah itu."PENJELMAAN ALLAH Ada seorang murid yang sangat memuja Sang Guru, bahkanmemandangnya sebagai penjelmaan Allah. "Katakan kepada saya, O... Sang Guru," katanya, "mengapaSang Guru datang ke dunia ini?" "Untuk mengajar orang-orang bodoh seperti kamu, agar tidaklagi menyia-nyiakan waktu untuk menyembah para Guru," jawabSang Guru.BULAN DAN JARI Sang Guru bertekad untuk menghancurkan secara sistematissetiap doktrin, kepercayaan, dan konsep tentang yang ilahi,karena hal-hal yang semula dimaksudkan sebagai petunjuk inisekarang malah dianggap sebagai penjelasan. Ia suka mengutip kata-kata bijak dari Timur: "Bila orang bijak menunjuk bulan, yang dilihat orang bodohadalah jari."PERDEBATAN Sang Guru tak mau berdebat dengan siapa pun, karena ia tahubahwa yang dicari oleh "pendebat" adalah pembenaran ataskeyakinannya, bukan Kebenaran. Suatu ketika Sang Guru menunjukkan kepada mereka nilaisebuah perdebatan: "Sepotong roti bermentega jatuh. Yang bermentega di sisiatas atau bawah?" "Tentu saja, sisi yang bermentega di bagian bawah." "Tidak, sisi yang bermentega di atas." "Ayo kita uji." Sepotong roti diolesi mentega lalu dilempar ke atas. Jatuh.Sisi yang bermentega berada di atas! "Saya menang." "Hanya karena saya membuat satu kesalahan." "Kesalahan apa?" "Saya mengoleskan mentega pada sisi yang salah."AGAMA DAN JARI "Kepercayaan agama," kata Sang Guru, "bukanlah pernyataanakan Realitas, tetapi sebuah petunjuk, yang mengarahkan padasesuatu yang tetap merupakan suatu misteri. Misteri itumelampaui pemahaman akal budi manusia. Pendeknya,kepercayaan agama hanyalah sebuah jari yang menunjuk padabulan. Beberapa orang beragama tidak pernah beranjak lebih jauhdari mengamati jari belaka. Yang lain malah asyik mengisapnya. Yang lain lagi menggunakan jari untuk mengucek mata. Inilahorang-orang fanatik yang telah dibutakan oleh agama. Sangat jarang penganut agama yang cukup mengambil jarak darijari mereka untuk dapat melihat apa yang ditunjuk. Merekainilah yang, karena melampaui kepercayaan mereka, justrudianggap sebagai penghujat."LAGI-LAGI JARI Suatu malam Sang Guru membawa murid-muridnya ke alamterbuka. Langit penuh bintang. Sambil menunjuk ke arahbintang-bintang, ia melihat ke arah para murid dan berkata,"Nah, setiap orang pusatkan perhatian pada jari telunjukku." Mereka pun menangkap maksudnya.HAKIKAT MISTIK Ketika penguasa kerajaan tetangga mengutarakanmaksudnya untuk mengunjungi pertapaan, setiap orangbergembira. Hanya Sang Gurulah yang biasa-biasa saja. Sang Raja diantar ke hadapan Sang Guru. Ia menundukramah dan berkata, "Saya percaya bahwa Anda telahmencapai kesempurnaan mistik. Itu sebabnya saya datanguntuk bertanya tentang hakikat mistik." "Mengapa?" tanya Sang Guru. "Saya ingin mendalami hakikat keberadaan kita sehinggasaya mampu mengendalikan keberadaan saya sendiri danrakyat saya, serta membawa bangsa ini ke dalamkeselarasan. " "Baik," kata Sang Guru, "tetapi saya harusmemperingatkan Anda bahwa ketika sudah melangkah cukupjauh, Anda akan menemukan bahwa keselarasan yang Andacari itu tidak dicapai melalui pengendalian, melainkanmelalui penyerahan."DOSA TERBESAR Tanya seorang pengkhotbah yang menganggap dirinyasaleh, "Dalam penilaian Anda, apa dosa terbesar didunia ini?" "Menilai orang lain sebagai pendosa," jawab Sang Guru. "Tentu saja ada. Tetapi pekerjaan menjadi spiritual hanyaketika diubah menjadi permainan." PERBUATAN TANPA PAMRIH Beberapa orang bertanya kepada Sang Guru, apa yang diamaksudkan sebagai "perbuatan tanpa pamrih." Ia menjawab,"Perbuatan yang dicintai dan dilakukan demi perbuatan itusendiri, tidak demi pengakuan atau keuntungan atau hasil." Kemudian ia menceritakan tentang seseorang yang disewa olehseorang peneliti. Orang itu dibawa ke halaman belakang dandiberi sebuah kapak. "Apakah kamu melihat batang pohon yang terletak di sana itu?Saya ingin agar kamu memotongnya. Syaratnya, kamu hanyaboleh menggunakan bagian punggung dari kapak itu, bukanbagian yang tajam. Kamu akan mendapatkan 100 dolar per jamuntuk itu." Orang itu berpikir bahwa peneliti itu sinting, namun upahnyamenggiurkan, maka mulailah ia bekerja. Dua jam kemudian ia datang dan berkata, "Pak, saya berhentisaja." "Ada apa? Bukankah kamu suka bayaran yang akan kamu peroleh?Saya akan melipatgandakan upahmu!" "Tidak, terima kasih," kata orang itu. "Bayarannya baik.Tetapi kalau saya memotong kayu, saya harus melihatkepingan-kepingan kayu beterbangan."

Cerita 7

DOSA TERBESAR

Tanya seorang pengkhotbah yang menganggap dirinya
saleh, "Dalam penilaian Anda, apa dosa terbesar di
dunia ini?"
"Menilai orang lain sebagai pendosa," jawab Sang Guru. KRISTUS JAWABAN? Suatu ketika Sang Guru melihat sejumlah besar orangyang berkumpul di gerbang biara sambil menyanyikanhimne dan memegang poster yang ditulisi: Christ is theanswer 'Kristuslah jawabannya.' Ia berjalan dan bertanya pada orang yang tampak muram,yang memegang poster itu, "Ya, apa sih pertanyaannya?" Sejenak orang itu kaget, tetapi dengan segera menjawab,"Kristus bukan jawaban terhadap sebuah pertanyaan,tetapi jawaban terhadap masalah-masalah kita." "Kalau begitu, apa masalahnya?" Kemudian Sang Guru berkata kepada para murid, "Jikamemang Kristuslah jawabannya, maka inilah yang dimaksudoleh Kristus: pemahaman yang jernih tentang siapa yangmenciptakan masalah dan bagaimana."

Cerita 6

PERCAYA?

Pada hari berikutnya Sang Guru bercerita. Ada seorang
perampok yang menemukan sebuah pesan pada pintu besi yang
hendak dibobolnya:

"TOLONG, JANGAN MENGGUNAKAN DINAMIT. PINTU BESI INI TIDAK
DIKUNCI. PENCET SAJA TOMBOLNYA."

Ketika ia memencet tombol itu, sekarung pasir jatuh
menimpanya. Seketika tempat itu jadi terang benderang dan
suara sirene membangunkan seluruh tetangga.

Ketika Sang Guru mengunjungi orang itu di penjara, ia
sungguh memelas: "Bagaimana saya akan dapat mempercayai
orang lain lagi?"CUCI PIRING Ketika seorang tamu dengan sukarela mau mencuci piring, SangGuru berkata, "Apakah Anda yakin bahwa Anda mengetahuibagaimana mencuci piring?" Orang itu berkata bahwa ia telah melakukannya selamahidupnya. Kata Sang Guru, "O... saya tidak meragukankemampuan Anda membuat piring-piring itu bersih. Saya hanyameragukan kemampuan Anda mencuci piring-piring itu." Inilah penjelasan yang ia berikan kepada para muridnyakemudian. "Ada dua cara mencuci piring. Pertama, mencuciuntuk membuat piring-piring itu bersih; kedua, mencuci untukmencuci saja." Keterangan itu masih belum begitu jelas. Maka iamenambahkan: "Tindakan pertama itu mati karena sementarabadanmu mencuci, pikiranmu terpaku pada tujuan membersihkanpiring-piring itu. Yang kedua itu hidup karena dimanapikiranmu ada, di situ tubuhmu berada." PENCERAHAN "Pencerahan," kata Sang Guru, "berarti mengetahui secarapersis di mana kamu berada setiap saat. Itu bukan tugas yangmudah sama sekali." Lalu ia menceritakan tentang seorang temannya yang terkenal,yang bahkan dalam umurnya yang sudah mencapai 80-an ditawaribanyak jabatan. Suatu ketika ia kelihatan di suatu pesta danditanya berapa banyak pesta yang harus dihadirinya padamalam itu. "Enam," kata bapak tua itu tanpa melepaskan matanya daribuku agendanya. "Apa yang sedang Anda lakukan? Melihat jadwal ke mana Andaharus pergi lagi?" tanya mereka. "Tidak," katanya, justru saya ingin tahu di mana saya beradasekarang. "IDEOLOGI Sang Guru alergi terhadap ideologi. "Dalam sebuah perang ide-ide," katanya, "rakyatlah yangmenjadi korban." Kemudian ia menambahkan, "Orang membunuh demi uang ataukuasa. Tetapi pembunuh yang paling bengis adalah mereka yangmembunuh demi ide-ide mereka."IDEOLOGI Sang Guru alergi terhadap ideologi. "Dalam sebuah perang ide-ide," katanya, "rakyatlah yangmenjadi korban." Kemudian ia menambahkan, "Orang membunuh demi uang ataukuasa. Tetapi pembunuh yang paling bengis adalah mereka yangmembunuh demi ide-ide mereka."MENEMUKAN ALLAH Waktu itu waktu ceramah. Sang Guru berkata, "Kehebatanseorang komponis diketahui lewat nada-nada musiknya, tetapimenganalisis nada-nada saja tidak akan mengungkapkankehebatannya. Keagungan penyair termuat dalam kata-katanya,namun mempelajari kata-katanya tidak akan mengungkapkaninspirasi. Tuhan mewahyukan diri-Nya dalam ciptaan, tetapidengan meneliti ciptaan secermat apa pun kamu tidak akanmenemukan Allah; demikian juga bila kamu ingin menemukanjiwa melalui pemeriksaan cermat terhadap tubuhmu." Pada waktu tanya jawab, seseorang bertanya, "Kalau begitu,bagaimana kami akan menemukan Allah?" "Dengan melihat ciptaan, tapi bukan dengan menganalisisnya." "Dan bagaimana seseorang harus melihat?" "Seorang petani keluar untuk melihat keindahan pada waktumatahari terbenam, tetapi yang ia saksikan hanyalahmatahari, awan, langit, dan cakrawala - sampai ia memahamibahwa keindahan bukan 'sesuatu,' melainkan cara khususmelihat. Kamu akan sia-sia mencari Allah sampai kamu memahami bahwaAllah tidak bisa dilihat sebagai sesuatu. Yang diperlukanialah cara khusus untuk melihat - mirip seperti cara seoranganak kecil yang pandangannya tidak diganggu oleh pelbagaiajaran dan keyakinan yang telah dibentuk sebelumnya." DI RUANG CERAMAH Ayah seorang murid merasa geram dan memasuki ruang ceramah.Di situ Sang Guru sedang berbicara. Tanpa peduli akan setiap orang yang hadir, sang bapakberkata kepada anak perempuannya, "Kamu telah menyia-nyiakankarier universitas hanya untuk duduk di kaki orang tololini! Apa memangnya yang telah ia ajarkan kepadamu?" Si anak berdiri; dengan tenang ia mengajak keluar ayahnyadan berkata, "Berada bersama dia telah mengajari saya apayang tidak dapat didapatkan di universitas - yaitu untuktidak takut pada Ayah dan tidak merasa malu atas tingkahlaku Ayah yang jelek." APAKAH ITU? "Apa yang diperlukan agar seseorang mendapatkan pencerahan?"tanya para murid. Kata Sang Guru, "Kamu harus menemukan apa itu yang jatuhdalam air dan tidak menimbulkan riak; menerobos pepohonandan tidak menimbulkan suara memasuki kebun dan tidakmenggoyangkan seujung rumput pun." Setelah berminggu-minggu direnungkan tanpa hasil, para muridberkata, "Apakah sesuatu itu?" "Sesuatu?" kata Sang Guru. "Tetapi itu bukan sesuatu samasekali." "Kalau begitu, bukan apa-apa?" "Bisa dikatakan demikian." "Lalu bagaimana kami harus mencarinya?" "Apakah saya menyuruhmu mencarinya? Itu dapat ditemukan,tetapi jangan pernah dicari. Carilah dan kamu akankehilangan."SEDIKIT AKAN SEGALA Sang Guru mendengar seorang aktris asyik berdiskusi tentangramalan bintang pada waktu makan malam. Ia mendekatinya dan berkata, "Kamu tidak percaya padaastrologi, bukan?" "Oh," jawab perempuan itu, "saya percaya sedikit akan segalasesuatu." KEBERUNTUNGAN Ada orang yang bertanya kepada Sang Guru, apakah Sang Gurupercaya pada keberuntungan. "Tentu," jawab Sang Guru sambil mengerdipkan matanya."Dengan cara apa lagi kita dapat menjelaskan keberhasilanorang lain yang tidak kita senangi?"DISAKITI Sang Guru tidak suka akan orang-orang yang terus-meneruslarut dalam kesedihan atau kemarahan. "Disakiti itu tidak jadi masalah jika kamu tidak memaksamengingatnya," katanya.PEMERKOSA Pada suatu saat Sang Guru bercerita tentang seorang wanitayang melaporkan kepada polisi bahwa ia telah diperkosa. "Gambarkanlah laki-laki itu," kata petugas. "Ya, pertama-tama, ia adalah seorang idiot." "Seorang idiot?" "Ya. Ia tidak tahu apa-apa sehingga saya harus membantunya!" Pernyataan itu kurang lucu maka Sang Guru menambahkan,"Ketika kamu disakiti, cermatilah bagaimana kamu menolongorang yang menyakiti itu." Pernyataannya diprotes banyak orang. Maka ia menambahkan,"Dapatkah seseorang menyakitimu jika kamu menolak untukdisakiti?" KITAB SUCI Ketika ditanya bagaimana Kitab Suci seharusnya digunakan,Sang Guru menceritakan pengalaman waktu ia menjadi guru disebuah sekolah dan melontarkan pertanyaan ini kepada paramurid, "Bagaimana kamu menentukan tinggi sebuah bangunandengan menggunakan alat barometer?" Salah seorang anak yang cerdas menjawab, Saya akan menurunkan barometer dengan tali dan kemudianmengukur panjang tali itu." "Banyak akal dalam ketidaktahuannya," komentar Sang Guru. Kemudian ia menambahkan, "Begitulah akal dan ketidaktahuanorang-orang yang menggunakan otak mereka untuk memahamiKitab Suci, sama dengan mereka yang mencoba memahamimatahari terbenam atau samudra atau desiran angin malam dipepohonan dengan menggunakan otak mereka." EMOSI NEGATIF "Orang tidak ingin membuang rasa iri hati, rasa cemas, rasamarah, dan rasa salah karena emosi-emosi negatif itumemberikan kepada mereka sensasi, perasaan sungguh-sungguhhidup," kata Sang Guru. Dan beginilah ia memberikan ilustrasi. Seorang tukang pos mengambil jalan pintas melalui rerumputandengan naik sepedanya. Sampai di tengah, seekor sapi jantanmelihatnya dan mengejarnya. Orang yang malang itu hampirsaja kena tanduk. "Nyaris kena, ya?" kata Sang Guru yang menyaksikan peristiwaitu. "Ya," kata orang tua itu terengah-engah. "selalu begitulahselama ini." TANPA KONSEP Seorang ilmuwan memprotes Sang Guru yang dinilainya telahbersikap tidak adil terhadap ilmu pengetahuan. Menurutnya,Sang Guru melecehkan "konsep" dan mempertentangkannya dengan"pengetahuan-tanpa-konsep". Sang Guru dengan susah payah menjelaskan bahwa ia takbermaksud memusuhi ilmu. "Tetapi," katanya, "pengetahuanmumengenai istrimu sebaiknya melampaui pengetahuan-konsepilmiah." Ketika berbicara kepada para muridnya, ia bahkan lebih tajamlagi. "Konsep-konsep membatasi," katanya. "Membatasi berartimerusak. Konsep-konsep itu membedah kenyataan. Dan apa yangkamu bedah itu kamu bunuh." "Apakah lalu konsep-konsep menjadi tak berarti?" "Tidak. Bedahlah bunga mawar dan kamu akan mempunyaiinformasi yang berharga - meski bukan pengetahuan - tentangbunga itu. Jadilah seorang ahli dan kamu akan memilikibanyak informasi - tetapi bukan pengetahuan - tentangKenyataan." SIMBOL Sang Guru menyatakan bahwa dunia yang dilihat olehkebanyakan orang bukan dunia Kenyataan, melainkan dunia yangdiciptakan oleh pikiran mereka. Ketika seorang ahli datang untuk berdebat soal itu, SangGuru meletakkan dua batang korek api di atas lantai dalambentuk huruf T dan bertanya, "Apa yang kamu lihat di sini?" "Huruf T," jawab ahli itu. "Persis seperti yang saya pikirkan," kata Sang Guru. "Takada huruf T; itu hanyalah sebuah simbol di kepalamu. Apayang kamu lihat di sini adalah dua potong kayu berbentukbatang. " MEMBACA KITAB SUCI "Ketika kamu berbicara mengenai Kenyataan," kata Sang Guru,"kamu mencoba untuk mengungkapkan sesuatu Yang Tidak DapatTerungkapkan kedalam kata-kata sehingga kata-katamu tentuakan gagal dipahami. Demikianlah, orang yang membacaungkapan Kenyataan yang disebut Kitab Suci itu, menjadibodoh dan kejam karena mereka mengikuti, bukan akal sehatmereka, tetapi apa yang mereka pikir dikatakan oleh KitabSuci." Sang Guru mempunyai perumpamaan yang sangat bagus untukmenggambarkannya. Seorang pandai besi didatangi seorang magang yang bersediabekerja keras dengan upah rendah. Ia pun memberikan perintahpada orang muda itu, "Saya akan mengeluarkan logam daritungku, lalu meletakkannya pada landasan; dan jika sayamengangguk, tempalah dengan palu." Magang itu melakukanpersis apa yang menurutnya diperintahkan oleh si pandaibesi. Di kemudian hari dialah yang menjadi pandai besi desaitu."
KESALAHAN

Kepada seorang murid yang takut membuat kesalahan Sang Guru
berkata,

"Mereka yang tidak membuat satu kesalahan pun justru membuat
kesalahan paling besar: mereka tidak mencoba sesuatu yang
baru."

APAKAH ALLAH ADA? "Katakan kepada saya," kata seorang ateis, "apakah Allah itusungguh-sungguh ada?" Jawab Sang Guru, "Jika kamu menginginkan sayasungguh-sungguh jujur, saya tidak akan menjawab." Para murid penasaran mengapa ia tidak menjawab. "Karena pertanyaannya tidak dapat dijawab," kata Sang Guru. "Jadi, Guru juga ateis?" "Tentu saja tidak. Orang ateis membuat kesalahan karenamenyangkal kenyataan yang tidak mungkin dijelaskan." Setelah diam sejenak, ia menambahkan, "Dan orang teismembuat kesalahan karena mencoba menjelaskannya." PENGEMIS BUTA Sang Guru dan seorang murid mendatangi seorang buta yangduduk di pinggir jalan sambil meminta-minta. Kata Sang Guru, "Berilah orang itu derma." Murid itumeletakkan uang logam ke dalam topi sang pengemis. Kata Sang Guru, "Kamu tadi seharusnya membuka topimu sebagaitanda hormat." "Mengapa?" tanya murid itu. "Setiap orang harus melakukan itu ketika memberikan derma." Tetapi orang itu kan buta? Siapa bilang? kata Sang Guru mungkin saja ia menipu."RAHASIA KETENTERAMAN "Apa rahasia ketenteramanmu?" Kata Sang Guru, "Bekerja sama sepenuh hati denganyang-tidak-dapat-terhindarkan."PENDERMA Pertapaan itu kedatangan banyak orang sehingga perludidirikan bangunan tambahan. Seorang pedagang mengeluarkancek sejuta dolar dan meletakkannya di hadapan Sang Guru.Sang Guru mengambilnya dan berkata, "Baik. Sayamenerimanya." Pedagang itu kecewa. Yang diberikannya adalah sejumlah besaruang dan Sang Guru tidak mengucapkan terima kasih kepadanya. "Ada sejuta dolar dalam cek itu," katanya. "Ya, saya melihatnya." "Bahkan meskipun saya adalah seorang yang kaya raya, sejutadolar adalah uang yang besar." "Apakah Anda ingin agar saya mengucapkan terima kasih?" "Sudah seharusnyalah." "Mengapa harus? Pemberilah yang seharusnya berterima kasih,"kata Sang Guru.SISI LUAR Gagasan bahwa segala sesuatu di dunia ini sempurna tidakdapat dipahami oleh para murid. Maka Sang Guru menerangkannya dengan lebih sederhana: "Allahmerajut rancangan-Nya yang sempurna dengan benang-benanghidup kita," katanya, "bahkan dengan dosa-dosa kita. Kitatak dapat melihat itu karena kita hanya mengamati sisi luarkain rajutan itu." Dan, secara lebih ringkas, "Apa yang oleh beberapa orangdilihat sebagai batu mengkilap, oleh ahli permata disebutsebagai berlian." BENAR Para murid merasa tersinggung karena melihat ajaran-ajaranSang Guru dijadikan bahan tertawaan dalam sebuah majalahnasional. Sang Guru tidak terganggu sama sekali. "Apakah sesuatumenjadi sungguh-sungguh benar," katanya, "jika tak seorangpun menertawakannya?"TIDAK BAHAGIA Sang Guru mengajar, satu alasan yang membuat orang tidakbahagia adalah karena mereka berpikir bahwa tidak adasesuatu pun yang tidak dapat mereka ubah. Untuk itu ia suka menuturkan cerita tentang seorang pembeliyang mengatakan kepada pemilik toko, "Radio transistor yangkamu jual kepada saya itu kualitas suaranya istimewa, tetapisaya ingin menukarkannya dengan radio yang program acaranyalebih baik." KONSISTENSI ATAU KEBENARAN Pada masa mudanya Sang Guru pernah menjadi aktivis politikdan memimpin gerakan demonstrasi melawan pemerintah. Beribu-ribu orang meninggalkan rumah dan pekerjaan merekauntuk menggabungkan diri. Ketika mereka baru hendak mulai,tiba-tiba saja Sang Guru menghentikan semuanya. "Apa-apaan ini?! Gerakan ini telah direncanakanberbulan-bulan dan telah menghabiskan uang rakyat. Merekaakan menuduh kamu tidak konsisten," bentak para pengikutnyayang marah. Sang Guru tidak bergeming. "Komitmen saya bukanlah padakonsistensi," katanya, "melainkan pada Kebenaran."KEDAMAIAN "Apa yang kamu cari?" "Kedamaian," jawab seorang tamu. Bagi orang-orang yang mencari perlindungan bagi ego mereka,kedamaian sejati hanya akan mengakibatkan gangguan." Lalu, kepada kelompok religius yang datang untuk menengokdan meminta berkat, ia berkata dengan senyuman nakal, "Semoga damai Allah mengganggu kamu selalu!."PERUMPAMAAN HIDUP Sepulang dari perjalanan, Sang Guru menceritakan salah satupengalamannya yang menurutnya merupakan perumpamaan mengenaihidup. Pada waktu istirahat pendek, ia berjalan ke warung makanyang kelihatan apik. Ada sup lezat, gulai panas, dan semuajenis hidangan yang serba menggoda selera. Ia memesan sup. "Anda penumpang bus?" tanya sang pelayan dengan nadakeibuan. Sang Guru mengangguk. "Tidak ada sup." "Kalau gulai nasi panas?" tanya Sang Guru dengan rasa heran. "Juga tidak, karena Anda penumpang bus! Anda sebaiknyamembeli roti saja. Seluruh pagi saya habiskan gunamempersiapkannya, dan Anda bisa menyantapnya dalam waktutidak lebih dari 10 menit. Saya tidak akan mempersiapkanmakanan yang tidak dapat Anda nikmati dengan waktu yang Andamiliki." SELARAS DENGAN ALAM Selalu tumbuh sukacita ketika memandang Sang Guru melakukantindakan sederhana: duduk atau berjalan atau minum secangkirteh atau mengibaskan seekor lalat. Ada pesona dalam semuahal yang ia kerjakan yang membuatnya tampak selaras denganAlam, seolah-olah tindakan-tindakannya bukan dihasilkanolehnya, tetapi oleh Alam Semesta. Pada suatu ketika ia menerima sebuah bingkisan. Para muridterkagum-kagum memperhatikan dia melepas ikatan, membukabungkus, dan mengeluarkan isinya seolah-olah bingkisan ituadalah makhluk hidup.PENGAKUAN DOSA Seorang rohaniwati bercerita kepada Sang Guru, ia baru sajamengaku dosa pada pagi itu. "Saya tidak dapat membayangkan bahwa kamu melakukan dosaberat," kata Sang Guru. "Apa yang tadi kamu akukan?" "Yah, saya pernah malas pergi ke Misa pada suatu hari Minggudan saya pernah menyumpahi tukang kebun. Pernah juga sayamengusir ibu mertua saya selama satu minggu." "Tetapi bukankah itu terjadi lima tahun yang lalu? Tentunyakamu sudah pernah mengakukannya." "Ya. Tetapi saya selalu mengakukannya setiap kali. Sayamemang suka mengingat-ingatnya."METODE "Saya telah hidup bersama Anda selama empat bulan tapi Andabelum memberikan metode atau teknik apa pun." "Metode?" kata Sang Guru. "Untuk apa kamu menginginkanmetode?" "Untuk mencapai kebebasan batin." Sang Guru serta-merta tergelak-gelak. "Kamu harus sangat,sangat terampil agar bisa mencapai kebebasan denganmenggunakan perangkap yang disebut metode itu," katanya. KETINGGALAN ZAMAN? Ketika seorang murid mengeluh bahwa spiritualitas Sang Guruperlu disesuaikan dengan perkembangan zaman, Sang Gurutertawa keras-keras. Kemudian ia menceritakan kisah seorangpelajar yang mengatakan kepada seorang penjual buku, "Tidakada buku anatomi yang lebih baru? Buku-buku yang ada di sinisudah berumur 10 tahun atau lebih!" Kata penjual buku, "Dengarlah, Nak. Tidak ada penambahantulang apa pun dalam tubuh manusia selama 10 tahun terakhirini." "Demikian pula halnya," sambung Sang Guru, "tidak adapenambahan apa pun dalam kodrat manusia selama 10.000 tahunterakhir ini." MAHAKARYA Kepada seorang pelukis Sang Guru berkata, "Agar dapatberhasil, setiap pelukis harus menggunakan waktu berjam-jamdalam usaha dan kerja keras tanpa henti." "Beberapa orang berhasil mengesampingkan ego. Ketika ituterjadi, sebuah mahakarya pun lahir." Lalu, seorang murid bertanya, "Siapa yang bisa disebutseorang Mahaguru?" Sang Guru menjawab, "Siapa saja yang mengesampingkan egonya.Hidup orang itu adalah sebuah mahakarya." DIMANA KEBENARAN? Sang Guru selalu mengajarkan bahwa Kebenaran itu ada didepan mata kita dan alasan kita tidak melihatnya adalahmiskinnya perspektif. Pada suatu hari ia mengajak seorang murid naik gunung.Ketika mereka berada pada pertengahan jalan, sang muridmemandang semak belukar dan mengeluh, "Manakah pemandanganindah yang selalu Guru ceritakan itu?" Sang Guru menjawab "Kamu sedang berdiri di atasnya, sepertiyang akan kamu lihat bila kita sampai di puncak." KATA-KATA Jarang Sang Guru begitu mengesankan seperti saat iamemperingatkan akan daya sihir kata-kata. "Hati-hatilah pada kata-kata," katanya. "Saat kamu kurangwaspada, kata-kata itu akan menampakkan wujud aslinya,kata-kata itu akan memesonakan, memikat, menteror, membuatkamu tersesat dari kenyataan yang mereka wakili, membuatkamu mempercayai bahwa kata-kata itulah yang nyata." "Dunia yang kamu lihat bukanlah Kerajaan seperti yangdilihat anak-anak, melainkan dunia yang terpecah-pecah,terpecah ke dalam beribu-ribu kepingan oleh kata ....Kenyataan itu seolah-olah seperti riak gelombang samudrayang kelihatan berbeda dan terpisah dari seluruh samudra." "Ketika kata-kata dan pikiran diheningkan, Alam Semestaberkembang - nyata, menyeluruh, dan satu dan kata-katatampil sebagaimana mestinya, sebagai not - bukan musik,sebagai menu- bukan makanan, sebagai penunjuk arah - bukantujuan perjalanan."OMONG KOSONG Ketika Sang Guru berbicara tentang daya hipnotis kata-kata,seseorang dari bagian belakang berteriak, "Anda omongkosong! Jika saya mengatakan Allah, Allah, Allah, apakah ituakan membuat saya ilahi? Dan jika saya mengatakan dosa,dosa, dosa, apakah itu akan membuat saya jahat?" "Duduk, bajingan!" kata Sang Guru. Kontan saja, orang itu segera naik pitam. Mukanya merahpadam. Ia terdiam sesaat, lalu dengan suara serak iaungkapkan rasa tersinggung dan sakit hatinya. Sang Guru kelihatan menyesal sekali dan kemudian berkata,"Maafkan saya, Tuan, saya memang khilaf. Sayasungguh-sungguh minta maaf atas kelancangan yang tidaktermaafkan itu." Orang itu segera menjadi tenang. "Nah, kini kamu tahu jawabnya. Satu kata membuat kamu naikpitam dan yang lainnya menenangkan kamu," kata Sang Guru.KEBIJAKSANAAN Gubernur mengundurkan diri dari jabatan tingginya dan datangkepada Sang Guru, minta diajar. "Ajaran apa yang Saudara inginkan dari saya?" tanya SangGuru. "Kebijaksanaan," jawabnya. "Ah, Sahabatku! Betapa senangnya saya mengajarkan itu kalausaja tidak ada satu rintangan besar." "Apa?" "Kebijaksanaan tidak dapat diajarkan." "Kalau begitu, tak ada sesuatu pun yang dapat saya pelajaridi sini." "Kebijaksanaan dapat dipelajari, tetapi tidak dapatdiajarkan."
REKAMAN

Beberapa murid sedang berwisata naik gunung bersalju. Di
mana-mana hening. Mereka ingin tahu kalau-kalau ada
suara-suara pada malam hari. Mereka memencet tombol RECORD
pada tape-recorder, meninggalkannya di muka tenda mereka dan
pergi tidur.

Setibanya di pertapaan, mereka memutar kembali tape itu.
Tidak ada suara sama sekali, sunyi semata.

Sang Guru, yang turut mendengarkan tape itu, menyela,
"Apakah kamu tidak mendengarnya?"

"Mendengar apa?"

"Harmoni semesta galaksi yang sedang bergerak," kata Sang
Guru.

Para murid saling berpandangan, takjub.KELEKATAN DAN PERSEPSI Kelekatan mengganggu persepsi kita, itulah tema yang kerapkali muncul dalam perbincangan Sang Guru. Para murid mendapatkan contoh yang sempurna ketika merekamendengar Sang Guru bertanya kepada seorang ibu, "Bagaimanakeadaaan anak perempuan Ibu?" "O, putriku tersayang? Betapa beruntungnya dia! Diamempunyai suami yang hebat, yang memberinya sebuah mobil,intan permata, dan pelayan-pelayan yang melayaninya. Sangsuami melayani makan pagi di tempat tidur dan anakku bisatidur bermalas-malasan sampai siang. Betapa hebat pria itu!" "Dan kabar anak laki-lakimu?" "Ah, betapa malang anak itu setelah menikah. Ia memberikanmobil kepada istrinya, juga semua permata yang diinginkanistrinya serta sejumlah pelayan untuk melayaninya. Danistrinya tetap tinggal di atas tempat tidur sampai siang!Bahkan ia tidak mau bangun untuk menyediakan makan pagi bagisuaminya." AKSI BUNUH DIRI Ada berita menghebohkan tentang seorang pria rohaniwan yangtelah meninggal dalam sebuah aksi bunuh diri. Sementara tak seorang pun dalam pertapaan setuju dengantindakan rohaniwan itu, beberapa mengatakan bahwa merekamengagumi imannya. "Iman?" kata Sang Guru. "Ya, bukankah ia memiliki keberanian berdasarkankeyakinannya?" "Itu fanatisme, bukan iman. Iman menuntut keberanian yanglebih besar: untuk menguji kembali keyakinan-keyakinanseseorang dan menolak keyakinan-keyakinan itu jika tidaksesuai dengan kenyataan."

Cerita 5

KERA DAN HYENA

Seekor kera dan seekor hyena sedang berjalan melewati hutan.
Hyena itu berkata, "Setiap kali saya lewat semak-semak itu
seekor singa melompat dari dalamnya dan menganiaya saya.
Saya tidak tahu mengapa demikian. '

"Kali ini saya akan berjalan bersamamu," kata kera, "dan
membantumu melawan singa itu."

Maka mereka mulai berjalan melewati semak-semak. Pada waktu
itu singa itu menerkam hyena dan menganiayanya sampai hampir
mati. Sementara itu kera mengamati peristiwa itu dari jarak
yang aman pada sebuah pohon. Ia memanjatnya ketika singa itu
keluar dari semak-semak.

"Mengapa engkau tidak melakukan sesuatu untuk membantu
saya?" keluh hyena.

Jawab kera itu, "Engkau begitu banyak tertawa, saya pikir
engkau menang."

KRISHNA DALAM DOMPOLAN

Krishna berkata kepada Arjuna, "Engkau mengira saya adalah
penjelmaan Allah. Akan tetapi hari ini saya ingin menyatakan
sesuatu yang istimewa kepadamu. Ikutilah saya."

Arjuna mengikuti Krishna beberapa jauh. Lalu Krishna
menunjuk ke suatu pohon dan berkata, "Apa yang kaulihat di
sana?"

Arjuna menjawab, "Suatu batang anggur yang sangat besar dan
bertandan-tandan buah anggur tergantung padanya.

Krishna berkata, "Itu bukan buah anggur. Pergilah lebih
dekat dan amatilah dengan teliti."

Ketika Arjuna melakukan hal itu, hampir-hampir ia tidak
mempercayai matanya sendiri, karena di hadapannya adalah
Krishna-Krishna yang bergantungan pada Krishna.

Murid-murid minta agar sang Guru berbicara mengenai kematian
kepada mereka: "Akan seperti apa kematian itu?"

"Kematian akan seperti selubung yang terbuka dan engkaudalam kekaguman akan berkata 'Jadi engkau itu!" "KUDAMU MENDERITA SAKIT KUNING" Sekelompok mahasiswa tidak puas dengan mutu bir yangdisajikan dalam kafetaria. Beberapa dari mereka mendapat gagasan cemerlang untukmengambil sedikit bir dari botol, mengirimkannya kelaboratorium rumah sakit dengan harapan menemukan yang adadalam bir. Hari berikutnya mereka menerima catatan yang mengatakan:"kuda anda menderita sakit kuning." MANGKUK EMAS MILIK NAGARJUNA Nagarjuna, seorang buddha suci yang agung, ke mana-manapergi hampir telanjang hanya terbungkus kaincompang-camping. Anehnya ia juga membawa mangkuk dari emasyang diberikan kepadanya oleh raja yang pernah menjadimuridnya untuk tempat minta-minta. Pada suatu malam ketika ia hendak membaringkan diri dantidur di antara reruntuhan sebuah biara tua, ia melihat adaseorang pencuri yang bersembunyi di balik sebuah tiang. "Ke-sini, ambillah ini," kata Nagarjuna sambil mengacungkanmangkuk yang biasa dipakai untuk minta-minta. "Dengandemikian engkau tidak akan mengganggu saya pada waktu sayasudah tertidur." Dengan senang hati pencuri itu merebut mangkuk itu danpergi. Esok paginya ia kembali dengan mangkuk itu dengansuatu permohonan. Ia berkata, "Ketika engkau melepaskanmangkuk ini dengan hati yang begitu bebas tadi malam, engkaumembuat saya merasa begitu miskin. Ajarilah saya untukmemperoleh kekayaan yang menumbuhkan ketidakterikatan hatiyang begitu bebas." Tidak seorang pun dapat merebut dari padamu hal yang takpernah engkau rebut bagi dirimu sendiri.MANTRA BERBAHAYA Seorang guru sedang mengajar di suatu kelas. Pada waktu itusekelompok murid-murid yang masih muda minta kepadanya untukmemberitahukan mantra keramat yang dapat menghidupkankembali orang yang sudah mati. "Apa yang akan kalian buat dengan hal yang begitu berbahayaitu?" tanya sang guru. "Tidak untuk apa-apa, sekedar untuk meneguhkan iman kami,"jawab mereka. "Pengetahuan yang tidak matang itu sangat berbahaya,anak-anakku," kata orang tua itu. "Seperti apakah pengetahuan yang tidak matang itu?," tanyamereka. "Kalau pengetahuan itu memberikan kekuasaan kepada seseorangyang belum mempunyai kebijaksanaan yang harus mendasaripemakaiannya." Murid-murid itu terus mendesak, sehingga orang suci itumembisikkan mantra keramat itu ke telinga mereka sambilberkali-kali minta agar mereka menggunakannya dengan sangathati-hati dan penuh pertimbangan. Tidak lama sesudah itu, orang-orang muda itu berjalan-jalandi padang. Mereka melihat setumpuk tulang yang sudahmemutih. Dengan sikap sembrono yang biasanya menjadi cirikelompok, mereka memutuskan untuk menguji mantra, yangseharusnya hanya digunakan sesudah meditasi yang lama. Segera sesudah mereka mengucapkan kata-kata keramat itu,tulang-tulang itu langsung ditumbuhi daging dan berubahmenjadi serigala-serigala yang kelaparan, yang mengejarmereka dan mencabik-cabik tubuh mereka."SAYA TAKUT ENGKAU AKAN MENCIUMKU" Johanes dan Maria berjalan-jalan pada sore hari menjelangmalam. "John, saya sangat takut," kata Maria. "Apa yang kautakutkan?" "Saya takut, jangan-jangan engkau mencium saya." "Bagaimana saya akan menciumnya kalau kedua tangan sayamembawa ember dan mengempit seekor ayam?" "Saya takut, jangan-jangan engkau menaruh ayam itu di bawahember lalu mencium saya." Terjadi lebih sering daripada yang kaupikirkan, yang dibuatorang terhadap dirimu adalah yang kauminta dari mereka."KALAU KAUBIARKAN SAYA TERBAKAR, ENGKAU AKAN MENANGGUNG" Seorang Gubernur kolonial berkata kepada seorang pemimpinsetempat, "Saya sangat menyesalkan penindasan yang dilakukanoleh bangsa saya terhadap bangsamu. Engkau harus menolongsaya memecahkan masalahnya." "Di mana letak masalahnya?" tanya pemimpin itu. "Dengar kawan. Seandainya saya mengikatmu pada sebuah tiangdan menyalakan api di sekitarmu, engkau akan punya masalahbukan?" "Apakah demikian? Seandainya engkau melepaskan saya, semuaakan beres. Seandainya engkau membiarkan saya terbakar, sayaakan mati. Dan engkau akan berhadapan dengan masalah!" MELANGKAH JAUH TANPA MOBIL Seorang wanita saleh sedang meratapi ulah angkatan muda,"Sebabnya adalah mobil! Coba lihat, sekarang berapa jauhmereka dapat pergi untuk berdansa dan berkencan. Pada zamankita dulu tidak demikian. Bukankah begitu, nenek?" Wanita berumur delapan puluh tujuh tahun: "Yah, pasti dulukita pergi sejauh mungkin pada waktu itu." MEMANDANGI LUBANG Seorang kikir menyembunyikan emas di bawah pohon dalamtamannya. Setiap minggu ia menggalinya dan memandanginyaberjam-jam. Pada suatu hari seorang pencuri menggalinya danmembawanya lari. Ketika si kikir itu datang lagi untukmemandangi harta kekayaannya, yang ia temukan hanyalahlubang yang kosong. Orang itu mulai meraung-raung karena sedih, sehinggatetangga-tetangganya datang berlarian untuk melihat ada apa.Ketika mereka tahu masalahnya, salah seorang dari antaramereka bertanya. "Apakah engkau sudah pernah menggunakanemas itu?" "Belum," kata si kikir. "Saya hanya memandanginya setiapminggu." "Baiklah, kalau demikian," kata tetangga itu, "demi kepuasanyang sudah diberikan oleh emas itu, engkau dapat juga datangsetiap minggu untuk memandangi lubang itu." Kita menjadi kaya atau miskin tidak karena uang tetapikarena kemampuan kita untuk bergembira. Berjuang keras untukmencari kekayaan dan tidak mempunyai kemampuan untukbergembira sama dengan orang botak yang berjuang untukmengumpulkan sisir. MEMBERITAHUKAN MANTRA KEPADA SEMUA ORANG Seorang magang berlutut untuk dilantik menjadi murid. Gurumembisikkan suatu mantra rahasia ke telinganya, sambilmemberi peringatan kepadanya agar tidak mengatakannya kepadaorang lain. "Apa yang akan terjadi seandainya saya mengatakannya?" sahutmagang itu. Guru berkata, "Orang yang kauberitahu mantra itu akandibebaskan dari belenggu kebodohan dan penderitaan, akantetapi engkau sendiri akan dikucilkan dari lingkungan muriddan menderita." Segera sesudah ia mendengar kata-kata ini, magang itu larike tengah-tengah pasar, mengumpulkan orang banyak disekitarnya dan memberitahukan mantra rahasia ini kepadasemua orang. Kemudian para murid memberitahukan hal itu kepada guru danminta supaya orang itu diusir dari pertapaan karena tidaktaat. Guru tersenyum dan berkata, "Ia tidak perlu saya ajar lagi.Tindakannya menunjukkan bahwa ia sendiri adalah guru."MENARA TINGGI YANG GELAP Mengenai hakikat pencarian hidup batin... Seorang laki-laki berjalan-jalan dan sampai ke sebuah menarayang tinggi. Ia masuk ke dalamnya dan semua gelap. Ketika iameraba-raba dalam kegelapan itu ia sampai pada sebuah tanggalingkar. Terdorong oleh rasa ingin tahu yang besar sampai kemanakah tangga itu, ia mulai menaikinya. Ketika ia naik, iamerasakan kegelisahan tumbuh dalam hatinya. Ia menoleh kebelakang dan menjadi sangat ketakutan karena setiap kali ianaik satu anak tangga, anak tangga sebelumnya jatuh danhilang. Di hadapannya anak tangga terus melingkar ke atastetapi ia tidak tahu sampai ke mana; sedang di belakangnyamenganga suatu kekosongan yang amat gelap.MENARI TANPA KAKI Pada suatu ketika, di sebuah kamp tconsentrasi hiduplahseorang tahanan, yang meskipun sudah dijatuhi hukuman matitetap tidak merasa takut dan merdeka. Pada suatu hari iatampak berada di tengah-tengah lapangan penjara sedangbermain gitar. Sejumlah besar orang berkumpul disekelilingnya mendengarkan alunan musiknya dan di bawahpengaruh musik itu mereka pun menjadi tidak merasa takut.Ketika para pembesar penjara melihat ini, mereka melarangorang itu bermain gitar. Akan tetapi hari berikutnya, orang itu kembali lagi ditempat yang sama, bernyanyi dan memainkan gitar denganorang-orang yang jumiahnya lebih besar lagi. Dengan marahpara penjaga menyeretnya dan memotong jari-jari tangannya. Hari berikutnya ia kembali lagi, bernyanyi dan bermain musiksedapat-dapatnya dengan jari-jarinya yang berdarah. Kali iniorang-orang yang datang di sekelilingnya bersorak-sorai.Para penjaga menyeretnya lagi dan membanting gitarnya sampaihancur. Pada hari berikutnya ia bernyanyi dengan segenap hatinya.Nyanyian yang sangat indah! Begitu merdu dan menyentuh hati!Orang banyak menggabungkan diri dan selama mereka bernyanyihati mereka menjadi begitu jernih seperti hatinya dan jiwamereka menjadi tak dapat ditaklukkan seperti jiwanya. Kaliini penjaga begitu marah sehingga mereka memotong lidahorang itu. Keheningan menyelimuti seluruh penjara, sesuatu yang takterkalahkan oleh maut. Semua orang heran, ketika pada hari berikutnya ia kembali ketempat yang sama sambil berlenggang dan menari diiringimusik yang tidak dapat didengar oleh orang lain kecuali diasendiri. Segera saja semua orang saling bergandengan tangan,menari di sekitar tubuhnya yang berdarah dan hancur,sementara para penjaga berdiri terpaku penuh kekaguman. Karir Sudha Chandran, seorang penari klasik India, terhentiketika berada di puncak ketenarannya, karena kaki kanannyaharus dipotong. Sesudah ia terbiasa lagi dengan kaki tiruan,ia kembali menari. Sangat mengherankan, ia kembali sampai kepuncak ketenarannya. Ketika ditanya bagaimana ia dapatmelakukan hal itu, dengan sederhana ia menjawab, "Anda tidakmembutuhkan dua kaki untuk menari."MENCONTOH RAJA Ketika "Messiah" karangan Handel untuk pertama kalinyadipertunjukkan di London, raja hadir. Ia begitu terbuai olehperasaan religius ketika paduan suara menyanyikan bagianAlleluia, sehingga di luar kebiasaan ia berdiri hening penuhhormat terhadap karya besar yang sedang ia nikmati. Ketika melihat ini, para bangsawan yang hadir di sanamengikuti raja dan berdiri juga. Itu menjadi tanda bagi parahadirin yang lain untuk berdiri. Sejak saat itu, dianggap suatu keharusan untuk berdirisetiap kali Alleluia dinyanyikan, tanpa peduli sepertiapakah sikap batin orang yang mendengarkan atau mutupembawaannya. PERKARA SEMANGKA Tiga orang anak yang dituduh telah mencuri buah semangkadibawa ke pengadilan dan menghadap hakim dengan perasaantakut. Mereka berpikir akan menerima hukuman berat karenahakim itu dikenal sebagai orang yang sangat keras. Hakim itu juga seorang pendidik yang bijaksana. Dengan satuketokan palu ia berkata, "Kalau di sini ada orang yangketika masih anak-anak belum pernah mencuri buah semangka,silakan tunjuk jari." Ia menunggu. Para pegawai pengadilan,polisi, pengunjung - dan hakim sendiri - tetap meletakkantangan mereka di meja mereka. Ketika sudah puas melihat bahwa tidak ada satu jari pun yangdiangkat dalam sidang itu, hakim itu berkata, "Perkaraditolak."
MENGENAKAN PIKIRAN ORANG LAIN

Seorang filsuf yang hanya mempunyai sepasang sepatu minta
tolong seorang tukang sepatu untuk memperbaikinya, dan ia
akan menunggu.

"Sekarang sudah waktunya tutup." kata tukang sepatu itu.
"Oleh karena itu saya tidak dapat memperbaikinya sekarang.
Mengapa engkau tidak datang besok pagi saja?"

"Saya hanya mempunyai sepasang sepatu ini, dan saya tidak
dapat berjalan tanpa sepatu."

"Baik, untuk sementara engkau saya pinjami sepatu."

"Apa! Memakai sepatu orang lain? Kauanggap apa saya ini?"

"Mengapa engkau menolak menggunakan sepatu orang lain di
kakimu kalau engkau begitu saja membawa pikiran-pikiran
orang lain di kepalamu?"MISA UNTUK SEEKOR ANJING ... namun kadang-kadang baik juga! Seseorang berkata kepada pastor paroki, Pastor, kemarinanjing saya mati. Dapatkah pastor mempersembahkan misa untukkedamaian jiwanya?" Pastor itu marah. "Kami tidak mempersembahkan misa untukbinatang," katanya tajam. "Mungkin dapat engkau coba digereja baru di sebelah sana. Mungkin mereka mau berdoa untukanjingmu." "Saya sungguh mencintai makhluk kecil itu," kata orang itu,"dan saya ingin melepasnya dengan baik. Saya tidak tahuberapa biasanya yang dipersembahkan untukkesempatan-kesempatan seperti ini. Apakah lima ratus ribudollar cukup?" "Tunggu sebentar," kata pastor itu. "Engkau tadi tidakmengatakan kepada saya bahwa anjingmu katolik!"LIN CHI MEMPUNYAI LIMA MURID ... Pencari yang sungguh-sungguh amat jarang ... Ketika raja mengunjungi pertapaan-pertapaan Guru Agung ZenLin Chi, ia heran karena melihat lebih dari sepuluh ribupetapa tinggal bersama Guru Agung itu di sana. Karena raja ingin tahu berapa persis jumlah petapa di situ,ia pun bertanya, "Berapa banyakkah muridmu?" Lin Chi menjawab, "Empat atau paling banyak lima." NAIK KE SORGA ATAU MATI Seorang pastor masuk ke tempat minum dan menjadi marahkarena ada banyak sekali anggota jemaahnya yang ada di sana.Ia mengumpulkan mereka dan membawa masuk ke gereja. Kemudian dengan sungguh-sungguh ia berkata, "Semua yangingin masuk surga, maju ke sebelah kiri." Semua maju kesebelah kiri, kecuali satu orang yang tetap tinggal ditempatnya. Pator memandang orang itu dengan galak dan berkata, "Engkautidak ingin masuk surga?" "Tidak," kata orang itu. "Apakah engkau bermaksud tetap berdiri di situ danmengatakan kepada saya bahwa engkau tidak ingin masuk surgakalau engkau mati?" "Tentu saya ingin masuk surga kalau saya mati. Saya pikirpastor mau ke surga sekarang!" Kita dapat nekad - hanya kalau kendali kita lepas. NAMA TERKENAL SUATU PENJARA Mereka membanggakan diri karena selalu masuk akal hal yangselanjutnya mau mereka buktikan dengan cara-cara yangmengejutkan: Seorang Gubernur mengunjungi suatu Lembaga Pemasyarakatandan berbicara dengan seorang gelandangan yang mohonpengampunan. "Apa yang kurang dengan tempat ini? Engkau tinggal lebihenak di sini daripada dulu-dulu bukan?" "Ya tuan," jawabnya, "Tetapi saya tetap ingin keluar." "Apakah engkau tidak mendapat makan cukup?" "Mereka memberi cukup makanan. Ini bukan soalnya." "Lalu apa?" "Ah tuan, hanya ada satu keberatan saya terhadap tempat ini:reputasi tempat ini yang diketahui di seluruh negeri." "YANG PUTIH ATAU YANG HITAM?" Seorang gembala sedang menggembalakan dombanya. Seorang yanglewat berkata, "Engkau mempunyai kawanan domba yang bagus.Bolehkan saya mengajukan beberapa pertanyaan tentangdomba-domba itu?" "Tentu," kata gembala itu. Orang ituberkata, "Berapa jauh domba-dombamu berjalan setiap hari?""Yang mana, yang putih atau yang hitam?" "Yang putih." "Ah,yang putih berjalan sekitar enam kilometer setiap hari.""Dan yang hitam?" "Yang hitam juga." "Dan berapa banyak rumput mereka makan setiap hari?" "Yangmana, yang putih atau yang hitam?" "Yang putih." "Ah, yangputih makan sekitar empat pon rumput setiap hari." "Dan yanghitam?" "Yang hitam juga." "Dan berapa banyak bulu yangmereka hasilkan setiap tahun?" "Yang mana, yang putih atauyang hitam?" "Yang putih." "Ah menurut perkiraan saya, yangputih menghasilkan sekitar enam pon bulu setiap tahun kalaumereka dicukur." "Dan yang hitam?" "Yang hitam juga." Orang yang bertanya menjadi penasaran. "Bolehkah sayabertanya, mengapa engkau mempunyai kebiasaan yang aneh,membedakan dombamu menjadi domba putih dan hitam setiap kaliengkau menjawab pertanyaanku?" Gembala itu menjawab, "Tentusaja. Yang putih adalah milik saya." "Ooo, dan yang hitam?""Yang hitam juga," kata gembala itu. Pikiran manusia membuat pemisahan-pemisahan yang bodoh, yangoleh Sang Kasih dilihat sebagai satu.

Cerita 4

HUKUMAN BAGI ORANG SELIBAT

Ada seorang pertapa, yang hidup wadat dan menganggap suatu
tugas dalam hidupnya berjuang melawan seks dalam dirinya dan
orang lain.

Pada waktunya ia meninggal. Dan muridnya, yang tidak dapat
tahan karena terkejutnya, meninggal tidak lama kemudian.
Ketika murid sampai di dunia seberang sana, ia tidak percaya
apa yang ia lihat, di sana Gurunya yang tercinta dengan
wanita cantik sungguh luar biasa duduk di pangkuannya!

Rasa terkejut menyingkir, ketika ia mulai berpikir, bahwa
Gurunya itu menerima pahala karena taraknya menolak seks di
dunia. Ia mendekatinya dan berkata, "Guru yang tercinta,
sekarang aku tahu Tuhan itu adil, karena engkau diganjar di
surga oleh karena kekerasanmu di dunia."

Guru nampaknya gusar. "Dungu," katanya, "ini bukan surga,
dan aku tidak sedang diganjar - Ia ini sedang menjalani
hukuman."JAWABAN DEWI LAKSMI YANG TERTUNDA Tidak ada gunanya doa kita dikabulkan kalau tidak dikabulkanpada waktu yang tepat: Di zaman India kuno banyak tenaga dicurahkan untuk upacaraYeda yang dikatakan begitu ilmiah dalam pelaksanaannya,hingga kalau para orang suci berdoa mohon hujan, tidakpernah ada kekeringan. Demikianlah seseorang mencurahkanusaha mau berdoa, sesuai dengan upacaranya, kepada dewikekayaan, Laksmi, dan mohon supaya dijadikan kaya. Ia berdoa tanpa hasil sepanjang sepuluh tahun lamanya.Sesudahnya setelah waktu berlalu, ia tiba-tiba melihat sifattipuan pada kekayaan itu dan memilih hidup sebagai petapa dipegunungan Himalaya. Ia duduk bermeditasi pada suatu hari, dan ketika ia membukamatanya ia melihat di depannya luar biasa seorang wanitacantik, gemilang dan gemerlapan seakan-akan ia terbuat dariemas. "Siapa engkau itu dan engkau berbuat apa di sini?" tanyanya. "Aku ini dewi Laksmi, yang kau hormati dengan mendaraskidung nyanyian selama duabelas tahun," kata sang wanita,"Aku ini menampakkan diri untuk mengabulkan keinginanmu." "Ah, sang dewi tercinta," seru orang itu. "Aku sekarangsudah mendapat berkat bermeditasi dan kehilangan keinginankuakan kekayaan. Engkau datang terlambat. Katakan, mengapaengkau datang begitu lambat?" "Untuk berkata kepadamu sebenarnya," jawab sang dewi, "Jikaingat akan sifat upacara yang kaulakukan begitu setia,engkau sepenuhnya pantas menjadi kaya. Tetapi, karenacintaku kepadamu dan keinginanku akan kesejahteraanmu, makakutahan dulu." Jika anda boleh pilih, maka yang anda utamakan pengabulanpermohonan anda atau rahmat tetap berdamai entah doadikabulkan atau tidak?LAILA DAN RAMA Laila dan Rama saling mengasihi, tetapi terlalu miskin untukmenikah sekarang. Mereka diam di berbagai desa terpisah olehsungai besar, yang didiami banyak buaya. Pada suatu hari Laila mendengar, bahwa Rama sakit kerastanpa ada yang merawat. Ia bergegas ke tepi sungai danmendesak tukang perahu, agar menyeberangkan dia, meskipun iatidak punya uang untuk membayarnya. Tetapi tukang perahu jahat itu menolak, kalau ia tidak mautidur dengan dia malam itu. Wanita celaka ini memohon danmendesak, tetapi tidak berdaya. Maka karena putus-asa iasetuju dengan syarat si tukang perahu. Ketika ia akhirnya sampai ke tempat Rama, ia menemukannyahampir mati. Tetapi ia tinggal bersama dia sebulan lamanya,dan merawatnya sampai sembuh kembali. Pada suatu hari Ramabertanya, bagaimana ia dapat menyeberangi sungai. Karenatidak bisa berbohong kepada kekasihnya, ia menceritakan apanyatanya. Ketika Rama mendengar ceritanya, ia menjadi marah sekali,karena ia menilai keutamaan melebihi hidup. Ia mengusir diadari rumahnya dan tidak sudi melihat dia lagi.
KEKURANGAN SANG ILMUWAN

Dulu ada seorang ilmuwan, yang menemukan seni untuk
menciptakan kembaran dirinya begitu sempurna, hingga tidak
mungkin orang membedakan yang ciptaan dari pada yang asli.
Pada suatu hari ia mendengar, bahwa malaikat maut mencari
dia. Maka ia menciptakan selusin kembaran dari dirinya.
Malaikat bingung, tak bisa mengetahui, mana dari tigabelas
sosok di mukanya itu yang sang ilmuwan. Maka ia meninggalkan
mereka semua dan pulang ke surga.

Tetapi tidak lama, karena ia kenal kodrat manusia, Malaikat
kembali dengan akal pandai. Ia berkata, "Tuan memang seorang
genius, bisa berhasil menciptakan tiruan-tiruan dirimu
begitu sempurna. Namun aku menemukan suatu kesalahan dalam
karyamu, perkara kecil saja."

Ilmuwan segera muncul keluar dan berteriak: "Tidak mungkin.
Mana kesalahannya?"

"Tepat di sini," kata malaikat, dan ia mengambil sangilmuwan dari antara tiruannya dan dibawa pergi. "LOBAK ITU KEPUNYAANKU!" Seorang perempuan tua meninggal dan dibawa ke Takhta Hakimoleh para malaikat. Namun ketika Hakim memeriksa catatan, iatidak dapat menemukan tindakan cintakasih satu pun yangdilakukannya kecuali sebuah lobak, yang pernah diberikannyakepada pengemis kelaparan. Tetapi demikian besar kekuatan satu tindakan cinta, hinggalalu diputuskan, bahwa ia diangkat ke surga dengan kekuatanlobak itu. Lobak itu dibawa ke muka hakim dan diberikankepadanya. Pada saat ia menyentuhnya lobak mulai naikseperti ditarik oleh penggerak tak kelihatan, mengangkatperempuan itu ke surga. Datanglah seorang pengemis. Ia memegang pinggiran pakaiannyadan diangkat bersama dia; orang ketiga berpegang pada kakipengemis itu dan ikut diangkat juga. Tidak lama sudah adaderetan panjang orang-orang terangkat ke surga oleh lobakitu. Dan mungkin aneh nampaknya, perempuan itu tidak merasaberatnya orang itu semua, yang berpegangan pada dia;nyatanya, karena ia memandang ke surga, ia tidak melihatmereka. Mereka meningkat semakin tinggi sampai mereka hampirmendekati pintu gerbang surga. Pada waktu itu perempuan tadimelihat ke bawah untuk terakhir kali melintaskan pandangnyake dunia dan melihat deretan orang di belakangnya. Ia menjadi marah. Ia memerintahkan denqgan lambaian tangandan berteriak. "Pergi, pergi semua kamu. Lobak inikepunyaanku." Karena melambaikan tangan itulah ia melepaskan lobak sesaatsaja - dan ia jatuh ke bawah membawa seluruh rombongan. Hanya ada satu penyebab dari setiap kejahatan di dunia. "Itukepunyaanku." UPACARA PEMAKAMAN BAGI SI KURA-KURA Anak kecil patah hati menemukan kura-kuranya berbaring diatas punggungnya, diam tanpa gerak, di dekat kolam. Ayahnya berusaha menghiburnya. "Jangan menangis, nak. Kamiakan mengatur pemakaman indah untuk si kura-kura. Kami akanmembuat peti kecil, dipelipit dengan kain sutera danmenyuruh tukang untuk membuat nisan bagi makamnya, dengannama kura-kura diukir di dalamnya. Lalu kami akanmenempatkan bunga-bunga segar di atas makamnya setiap haridan pagar jeruji di sekelilingnya." Si anak kecil mengusap air-matanya dan menjadi senang sekalidengan rencana itu. Ketika semua sudah selesai, perarakandibentuk - ayah, ibu, pembantu dan anak pemimpin upacarapemakaman - lalu mulai bergerak anggun menuju kolam untukmengambil kura-kura. Tetapi kura-kura itu hilang. Tiba-tiba mereka melihat si kura-kura muncul dari kedalamankolam dan berenang keliling dengan gembira. Anak kecilmemandang sahabatnya itu penuh kecewa, lalu berkata: "Mari,kita bunuh." Sebetulnya bukan engkau, yang menarik perhatianku tetapisensasi, yang kuperoleh dengan mencintai engkau. MEMBELI KUPON LOTRE Orang beragama saleh mengalami masa sulit. Maka ia mulaiberdoa cara berikut: "Tuhan, ingatlah tahun-tahun yang sudahlewat aku mengabdi-Mu sebaik mungkin, tidak minta apa-apasebagai balasan. Sekarang aku sudah tua, bangkrut lagi.Sekarang aku akan mohon kebajikan-Mu untuk pertama kalinyadi dalam hidup, dan aku yakin Engkau tidak akan berkataTidak: Biarlah aku putus lotre." Hari - lewat- lalu minggu - lalu bulan. Tetapi tak terjadisesuatu. Akhirnya, hampir-hampir putus asa, ia berteriakpada suatu malam. "Mengapa aku tak Kauberi kesempatan,Tuhan?" Ia tiba-tiba mendengar suara Tuhan menjawab, "Berilah akukesempatan dulu! Mengapa engkau tidak membeli kupon lotre?"NELAYAN MENJADI ORANG SUCI Pada suatu malam seorang nelayan menyelinap di kebun orangkaya dan menebarkan jalanya dalam kolam penuh ikan. Sipemilik mendengarnya dan menyuruh peronda mengejar dia. Ketika melihat orang banyak mencari dia ke mana-mana denganobor menyala, si nelayan cepat-cepat melumasi tubuhnyadengan debu dan duduk di bawah pohon, seperti kebiasaanorang-orang suci di India. Pemilik dengan para perondanya tidak bisa menemukan pencuri,meskipun dicari sampai lama. Yang ditemukan hanya seorangsuci, berlumuran debu duduk di bawah pohon tenggelam dalamrenungan. Hari berikutnya tersiar kabar di mana-mana, bahwa seorangbijak agung bermaksud tinggal menetap di halaman orang kayatadi. Orang berdatangan membawa bunga dan buah-buahan danmakanan, dan bahkan banyak uang untuk menyampaikan hormatbakti, karena ada kepercayaan bahwa derma, yang diberikankepada orang suci, menurunkan berkat Tuhan kepada pemberi. Si nelayan jadi orang bijaksana, heran akan nasibnya yangbaik. "Lebih gampang cari nafkah dari kepercayaanorang-orang ini daripada bekerja tangan," katanya kepadadirinya. Maka ia terus merenung-renung dan tidak inginkembali bekerja lagi. OOM YORIS? Lagi-lagi pengandaian: Sepasang suami-istri pulang dari pemakaman Oom Yoris, yanghidup bersama mereka duapuluh tahun lamanya dan merupakanbeban begitu rupa hingga hampir berakhir menghancurkanperkawinan mereka. "Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu, bu," kata suami,"Jika tidak demi cintaku kepadamu, aku tidak mau tinggalbersama Oom Yorismu satu hari saja." "Aku punya Oom Yoris!" teriaknya gemetar, "Aku kira, OomYoris itu punyamu!"PENDAPATAN DAN PELEPASAN Dua rahib mengadakan perjalanan. Yang satu mengikutispiritualitas "pendapatan," yang lain lebih percaya akan"pelepasan." Sepanjang hari mereka berdiskusi tentangspiritualitas masing-masing, sampai malam mereka tiba dipinggir sungai. Kini yang percaya akan "pelepasan" tidak membawa uang, Iaberkata: "Kami tidak bisa membayar tukang perahu untukmenyeberangkan kami, tetapi mengapa memikirkan tubuh. Kamibermalam di sini menyanyikan kemuliaan Tuhan, dan esok kamipasti menemukan orang baik hati, yang akan membayar ongkospenyeberangan kami..' Yang lain berkata: "Di sisi sungai ini tidak ada desa, tidakada dukuh, gubug atau pondok. Kami akan ditelan binatangbuas atau digigit ular atau mati kedinginan. Di sisi sungailain kami akan bisa bermalam aman dan enak. Aku punya uanguntuk membayar tukang perahu." Setelah mereka aman di sisi sungai lainnya, ia membuktikankepada temannya: "Tahu engkau, nilainya menyimpan uang? Akudapat menyelamatkan hidupmu dan hidupku. Apa yang terjadipada kita, seandainya aku ini orang pengikut "pelepasan"seperti engkau." Yang lain menjawab: "Karena engkau ikut pelepasan, makaitulah yang menyeberangkan dan menyelamatkan kita, sebabengkau membagi uangmu untuk membayar tukang perahu, bukan?Apalagi karena tidak punya uang dalam kantongku, kantongmumenjadi kepunyaanku Kulihat, aku tidak pernah kekurangan,aku selalu dicukupi." "LIHAT, SIAPA YANG MENGANGGAP DIRI SEORANG PENDOSA!" Pada suatu hari seorang uskup berlutut di hadapan altar,dalam perasaan hati berkobar, ia mulai memukul-mukul dadadan berseru: "Aku seorang pendosa, kasihanilah aku. Akuseorang pendosa, kasihanilah aku!" Imam setempat, tergerak oleh contoh rendah hati, berlutut disamping uskup dan mulai memukul-mukul dada dan berkata: "Akuseorang pendosa, kasihanilah aku! Aku seorang pendosa,kasihanilah aku!" Koster, yang kebetulan ada di gereja di waktu itu begituterharu, ia tidak dapat menahan diri. Ia juga berlutut,memukul-mukul dada dan berseru: "Aku seorang pendosa,kasihanilah aku!" Di sini uskup menyentuh imam, dan menunjuk kepada koster,berkata dengan senyum. "Lihat, siapa yang menganggap diriseorang pendosa." PESAWAT PEMBURU Pengandaian: Serombongan pemburu menyewa pesawat untuk menerbangkanmereka ke daerah hutan. Dua minggu kemudian pilot datanguntuk menjemput mereka. Ia mengamati binatang yang merekatembak dan berkata: "Pesawat ini tidak akan membawa lebihdari satu kerbau liar. Kamu harus meninggalkan yang lain." "Tetapi tahun lalu pilot mengizinkan kami membawa dua dalampesawat seperti ini," protes para pemburu. Pilot meragukannya, tetapi akhirnya berkata: "Ya, kalau kamumelakukan itu tahun lalu, kami kira, kami bisa melakukannyalagi." Maka pesawat lepas landas dengan tiga orang dan dua kerbau.Tetapi tidak dapat naik tinggi dan membentur pada bukitterdekat. Seorang pemburu berkata kepada yang lain: "Di manakiranya kami ini?" Yang lain memeriksa tempat sekitar danberkata: "Kupikir, kami kira-kira dua mil sebelah kiri daritempat kecelakaan kami tahun lalu." PIKIRAN AKAN TUHAN DAN WANITA CANTIK Imam setempat kerap dilihat bicara dengan wanita cantik yangterkenal sebagai perempuan jalang - dan di muka umum lagi,menjadi batu sandungan bagi umatnya. Ia dipanggil oleh uskupnya dan mendapat marah besar. Ketikauskup sudah selesai, imam berkata: "Bapa uskup, Aku selaluberpikir, bahwa lebih baik berbicara kepada wanita cantikdengan gagasan tertuju kepada Tuhan daripada berdoa kepadaTuhan, dengan pikiran tertuju kepada wanita cantik." Kalau rahib masuk kedai minuman kedai itu menjadipertapaannya. Kalau pemabuk masuk pertapaan, pertapaanmenjadi kedai minumannya. GESSEN, RAHIB YANG RAKUS Gessen itu seorang rahib Budha. Tetapi ia juga senimanberbakat ulung. Sebelum ia mulai dengan melukis ia selalumenuntut bayaran di muka. Dan upah ini besar luar biasa.Maka ia dikenal sebagai rahib rakus. Seorang geisha memanggil dia untuk menggambar. Gessenberkata: "Kamu mau membayar berapa?" Perempuan itu kebetulanmelayani kekasih kaya di waktu itu. Ia berkata: "Apa sajayang kamu minta. Tetapi lukisan harus dibuat sekarang dihadapanku." Gessen segera mulai bekerja dan ketika lukisan sudahselesai, ia menuntut bayaran paling tinggi yang pernah iaminta. Ketika Geisha itu memberikan uangnya, ia berkatakepada kekasihnya. "Orang ini dianggap seorang rahib, tetapiyang dipikirkan hanya uang. Bakatnya memang luar biasa,tetapi pikirannya itu kotor, mata-duitan. Bagaimana orangmemamerkan lukisan orang berpikiran kotor seperti itu?Karyanya itu baik untuk pakaian dalam bagiku." Dengan itu ia melemparkan rok dalam kepadanya dan memintauntuk menggambarkan lukisan padanya. Gessen bertanya sepertibiasa sebelum ia mulai dengan karyanya. "Kamu akan memberiaku upah berapa?" "Oh, sebanyak yang kamu inginkan," katawanita itu. Gessen menyebut harganya, menggambarkan lukisan,tanpa malu mengantongi uangnya, dan pergi. Bertahun-tahun kemudian, ada seseorang yang menemukanmengapa Gessen begitu rakus mengumpulkan uang. Bahayakelaparan kerap menimpa daerahnya. Orang kaya tidak perdulimenolong yang miskin. Maka Gessen menyuruh membangunlumbung-lumbung rahasia di daerah itu dan mengisinya dengangandum bagi keadaan darurat. Tidak ada orang tahu, gandumdatang dari mana atau siapa penderma bagi wilayah itu. Alasan lain, mengapa Gessen menginginkan uang itu: jalandari desanya menuju kota yang puluhan kilometer jauhnya.Jalan itu dalam keadaan begitu jelek, hingga gerobag tidakbisa berjalan di sana; hal ini menimbulkan banyak deritabagi yang tua dan yang sakit, kalau mereka perlu pergi kekota. Maka Gessen menyuruh memperbaiki jalan. Alasan terakhir adalah kuil untuk bermeditasi, yang selaludicita-citakan oleh guru Gessen, tetapi tidak dapat ialaksanakan. Gessen membangun kuil itu sebagai tandaterimakasih kepada guru yang dihormatinya. Sesudah rahib rakus itu selesai membangun jalan, kuil danlumbung-lumbung, ia membuang cat dan kuas, kembali kegunung-gunung, untuk masuk dalam hidup berkontemplasi dan iatidak melukis lagi. Perbuatan seseorang pada umumnya menunjukkan apa yang mauditafsirkan oleh pengamat. RAJA ADA DI FIRDAUS Seorang raja mimpi, bahwa ia melihat raja di firdaus, danseorang imam di neraka. Ia heran, bagaimana ini bisa: laluia mendengar suara berkata, "Raja ada di firdaus, karena iamenghormati para Imam. Imam ada di neraka, karena iaberkompromi dengan para raja." TIGA ORANG BIJAK Tiga orang bijak menempuh perjalanan jauh, sebab meskipunmereka itu dianggap bijak di negara sendiri, mereka cukuprendah hati untuk berharap, bahwa perjalanan akan memperluaspikiran mereka. Mereka baru saja melangkah ke perbatasan masuk negaratetangga ketika mereka melihat gedung cakar-langit dikejauhan. Apa kiranya benda dahsyat hebat ini, merekabertanya pada dirinya. Jawaban yang tepat tentunya: Datangdan selidikilah benda itu apa. Tetapi tidak, mungkin ituterlalu berbahaya. Seandainya itu sesuatu yang meletus kalauorang mendekat? Maka jauh lebih bijaksana menentukan duluapa itu sebelum menyelidikinya. Berbagai pandangan diajukan,diuji dan, atas dasar pengalaman mereka yang sudah-sudah,ditolak. Akhirnya diputuskan, juga atas dasar pengalamanmasa silam, yang mereka miliki bertumpah-ruah, bahwa bendatersebut, entah apa jenisnya, itu hanya bisa ditempatkan disana oleh kawanan raksasa. Ini membawa mereka pada kesimpulan, bahwa lebih aman merekamenyingkiri tanah itu sama sekali, maka mereka pulangkembali setelah menambahkan sesuatu pada khasanah pengalamanmereka. Renungan Pengandaian itu mempengaruhi Penelitian. Penelitianmenghasikan Keyakinan. Keyakinan menimbulkan Pengalaman.Pengalaman membuahkan Tindakan, yang, pada gilirannya,menguatkan pengandaian.TUHAN YANG MELUPAKAN DOSA-DOSA Seorang nenek tua di desa diceritakan kerap memperolehpenampakan dari Tuhan. Imam setempat minta buktikesungguhannya. "Kalau Tuhan nanti menampakkan diri lagipadanya," katanya, "tanyakanlah pada-Nya dosa-dosaku, yanghanya diketahui Dia. Itu akan menjadi bukti cukup." Wanita itu kembali sebulan kemudian dan imam bertanya, apaTuhan sudah menampakkan diri lagi. Wanita berkata sudah."Apa pertanyaan itu kamu ajukan pada-Nya?" "Ya, sudah." "Dan apa jawabannya?" "Ia berkata: "Katakan pada imammu, aku sudah lupa dosanya." Apakah mungkin bahwa semua dosa mengerikan yang pernah kamulakukan itu sudah dilupakan oleh semua orang - kecuali olehkamu sendiri?AYAH SI KORBAN ... tetapi selalu ada risiko. Kecelakaan mobil terjadi di sebuah kota kecil. Banyak orangmengerumuni korban sehingga wartawan surat kabar tidak dapatmenerobos untuk melihat korban dari dekat. Ia mendapatkan ide. "Saya ayah korban!" ia berseru. "Sayaminta jalan." Kerumunan itu membiarkan dia lewat, sehingga ia dapatmemotret korban kecelakaan itu dan menemukan, yang membuatdia malu, bahwa korbannya adalah keledai. BAGAIMANA MEMPERTAHANKAN CAWAT Bagaimana organisasi rohani berkembang: Guru amat terkesan oleh kemajuan rohani seorang darimuridnya, hingga, karena dianggap tidak membutuhkanbimbingan lagi, ia meninggalkannya sendirian di pinggirsungai. Setiap pagi setelah pembasuhan diri, si murid menggantungkancawatnya di luar untuk dijemur. Itu milik satu-satunya.Suatu hari ia kecewa melihat cawatnya koyak tercabik-cabikoleh tikus. Maka ia terpaksa meminta-minta sebuah cawatsebagai ganti dari penghuni desa. Ketika cawat yang satu inilagi juga dilubangi oleh tikus-tikus ia memelihara seekorkucing. Ia tidak lagi diganggu tikus, tetapi sekarang,kecuali meminta-minta untuk makan sendiri, ia juga harusmeminta-minta susu untuk kucingnya. "Terlalu banyak kerja dengan minta-minta," pikirnya, "danterlalu membebani penghuni desa. Aku akan memelihara lembu."Ketika mendapat lembu, ia harus minta jerami. "Lebih mudahmengerjakan tanah di sekitar gubug," pikirnya. Tetapiternyata ini repot juga, karena hanya tinggal sedikit waktuuntuk bermeditasi. Maka ia mempekerjakan buruh untukmenggarap tanahnya. Sekarang mengawasi para buruh menjaditugasnya, maka ia mengambil seorang istri, yang membagitugas ini dengan dia. Tidak lama kemudian, tentu saja, iamenjadi salah seorang yang terkaya di desa. Bertahun-tahun kemudian Guru kebetulan lewat dan heranmelihat kediaman seperti istana, di mana dulu ada gubug. Iaberkata kepada salah seorang hamba: "Apakah ini dulu bukantempat tinggal seorang muridku?" Sebelum mendapat jawaban, murid sendiri muncul. "Apa artisemuanya ini, anakku?" tanya sang Guru. "Tuan tidak mau percaya akan hal ini." kata orang itu."Tetapi memang tidak ada jalan lain untuk mempertahankancawatku."KEINGINAN RABBI EKUMENIS Di Belfast, Irlandia, Imam Katolik, Pendeta Protestan danrabbi Yahudi, terlibat dalam debat teologi sengit. Tiba-tibamalaikat nampak di antara mereka dan berkata: "Tuhanmenyampaikan berkat. Ajukanlah satu permohonan damai danpermohonan itu akan dikabulkan oleh Yang Mahakuasa." Pendeta berkata: "Biar semua orang Katolik lenyap dari pulauindah ini. Lalu damai akan berkuasa." Imam berkata: "Jangan ada satu orang Protestan tinggal dibumi suci Irlandia ini. Ini akan mendatangkan damai kepadapulau ini." "Dan bagaimana engkau rabbi?" kata malaikat, "Apa engkautidak punya permohonan sendiri?" "Tidak," kata rabbi. "Perhatikan permohonan dua tuan inisaja dan aku akan senang sekali!" --o000o-- Anak putra kecil: "Apakah Kristen Baptis agamamu?"Anak putri kecil: "Tidak, kami ikut pro-setan lain."MARIA INGIN MENJADI WANITA P Ketika Suster menanyai para murid di kelasnya, mereka maumenjadi apa, kalau nanti besar, si Tonny kecil berkata,bahwa ia ingin jadi pilot. Elsi berkata, ia ingin menjadidokter. Bobby menggembirakan Suster, karena ia ingin menjadiimam. Lalu Maria berdiri dan menyatakan, ia ingin menjadiwanita P. "Apa katamu, Maria?" "Kalau aku menjadi besar," kata Maria, dengan nada ia tahubetul, apa yang ia maksud, "Aku ingin menjadi wanita P." Suster terkejut bukan main. Maria terus diamankan dipisahdari anak-anak yang lain dan dibawa menghadap pastor paroki. Pastor diberi tahu masalahnya panjang lebar, tetapi ia inginmengecek itu pada si salah. "Ceritakan dengan katamusendiri, Maria!" "Yah," kata Maria, agak malu-malu karena ribut-ribut tadi."Suster bertanya, aku ingin jadi apa kalau nanti besar danaku berkata ingin jadi wanita P." "Wanita P. maksudnya pelacur?" tanya Pastor meneliti lagi. "Ya Pelacur." "Oh sokur! Lega, aku! Kami semua kira, engkau berkata,engkau mau jadi P, Protestan!"PAUS MENGADAKAN PANTOMIM Lama, beratus-ratus tahun yang lalu, di zaman Abad Tengahan Sri Paus didesak oleh para penasihatnya untuk mengusir orang Yahudi dari Roma. Tidak selayaknya, kata mereka, bahwa orang-orang ini hidup tak terganggu di tengah pusat Agama Katolik. Ketentuan tentang Pengusiran diputuskan dan diumumkan, menjadi keresahan bagi orang Yahudi yang tahu bahwa bagaimanapun juga, mereka hanya bisa mendapat perlakuan lebih jelek dari yang diterima di Roma. Maka mereka mohon kepada Paus, untuk meninjau kembali keputusan itu. Paus, orang berpikiran luas, menawarkan suatu usul yang menarik. Silakan golongan Yahudi menunjuk orang yang berdebat dengan dia tanpa berbicara, pantomim. Jika jurubicara mereka menang, mereka boleh tinggal. Orang Yahudi bertemu merenungkan usul ini. Menolaknya berarti diusir dari Roma. Menerimanya itu mengundang kekalahan total, sebab siapa menang dalam debat, di mana Paus menjadi peserta dan wasitnya? Namun tidak ada jalan lain kecuali menerima. Hanya, barang tidak mungkin menemukan seorang sukarelawan untuk tugas berdebat dengan Paus. Beban memikul nasib seluruh kelompok Yahudi di punggungnya itu lebih daripada yang dapat ditanggung oleh seseorang. Ketika tukang pintu sinagoga mendengar apa yang sedang terjadi, ia menghadap rabbi Tertinggi dan menawarkan diri untuk mewakili bangsanya dalam debat. "Tukang pintu?" kata rabbi lainnya, ketika mendengar itu. "Tidak mungkin!" "Sudah," kata rabbi Tertinggi, "kita tidak ada yang mau. Tinggal ini; si tukang pintu atau debat batal." Maka karena tidak ada orang lain, tukang pintu ditunjuk untuk berdebat dengan Paus. Ketika hari besar datang, Paus duduk di atas tahta di alun-alun St. Petrus, dikelilingi oleh para Kardinal, menghadapi rombongan besar para uskup, imam dan umat. Kini rombongan kecil utusan Yahudi datang dengan jubah hitam dan janggut melambai, serta tukang-pintu di tengah mereka. Paus berpaling menghadap si tukang-pintu dan debat dimulai. Paus resmi mengangkat satu jari dan menggariskannya melintas di langit. Tukang pintu segera menunjuk dengan tegas ke tanah. Paus rupanya sedikit mundur. Lebih anggun dan resmi ia mengangkat jari lagi, tegas-tegas dihadapkan pada tukang-pintu itu di mukanya. Tukang-pintu mengangkat tiga jari menunjukkan sama tegasnya di hadapan Paus, yang rupa-rupanya heran akan gerakan ini. Lalu Paus memasukkan tangan dalam kantongnya dan mengambil sebuah apel. Di situ tukang-pintu memasukkan tangan dalam kantong kertas dan mengambil matzo, selempeng roti. Di sini Paus menyatakan dengan suara nyaring: "Wakil orang Yahudi menang dalam debat. Keputusan pengusiran dengan ini ditarik kembali." Para pemimpin Yahudi mengelilingi tukang-pintu dan dibawa pergi. Para kardinal berkerumun sekitar Paus keheran-heranan. "Apa yang terjadi, Bapa Suci?" tanya mereka. "Tidak mungkin kami mengikuti debat yang berjalan begitu cepat." Paus mengusap peluh dari dahinya dan berkata: "Orang ini teolog cemerlang, menguasai debat. Aku mulai dengan menggariskan tanganku di langit untuk menunjukkan bahwa seluruh alam raya itu milik Tuhan. Ia langsung dengan jari ke bawah mengingatkan aku, bahwa ada tempat yang disebut Neraka, di mana setan yang berkuasa. Aku lalu mengangkat jari untuk menyatakan bahwa Tuhan itu esa. Aku membayangkan heran, ketika ia mengangkat tiga jari untuk menyatakan bahwa Tuhan yang satu itu juga menyatakan diri dalam tiga pribadi, dan demikian meyakini ajaran kita sendiri tentang Tritunggal! Tahu bahwa tidak mungkin untuk menang di bidang teologi, aku akhirnya mengarahkan debat ke bidang lain. Aku mengambil sebuah apel, menyatakan, bahwa menurut sementara pendapat baru bumi ini bulat. Ia langsung mengeluarkan selempeng roti tak beragi untuk mengingatkan saya bahwa, menurut Kitab Suci, bumi itu datar. Maka tidak ada jalan lain daripada mengakui kemenangannya." Nah, sekarang kelompok Yahudi sampai di sinagoga. "Apa yang terjadi tadi," tanya mereka kepada tukang-pintu terbengong-bengong. Tukang-pintu sedikit gusar. "Semua hanya soal latah," katanya. "Ini. Pertama, Paus menggerakkan tangannya seperti menyatakan, bahwa semua orang Yahudi harus meninggalkan Roma. Maka aku menunjuk ke bawah untuk menjelaskan kepadanya, bahwa kita tidak akan beranjak. Lalu ia menunjukkan jarinya kepadaku dan mengancam seakan berkata: Jangan main-main dengan saya. Maka aku menunjukkan tiga jari untuk mengatakan kepadanya ia tiga kali main-main dengan kami, kalau ia sewenang-wenang menyuruh kami meninggalkan Roma. Berikutnya. Aku melihat dia mengeluarkan bekal makanannya. Lalu aku mengeluarkan bekalku juga."AKHIRNYA PASTOR MENGERTI Dongeng Ramakrishna, seorang mistik di Calcutta Ada seorang raja yang setiap hari mendengarkan kisahBhagavad Gita yang dibawakan oleh seorang imam. Setelahmenjelaskan isinya imam itu biasanya bertanya, "SudahkahBaginda memahami yang saya katakan?" Sang Raja tidak pernah mengatakan Ya atau Tidak. Ia hanyaberkata, "Sebaiknya engkau sendiri memahaminya lebih dulu." Jawaban ini selalu membuat sedih imam yang malang, yangsetiap hari menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkanpengajaran bagi Raja. Ia sendiri yakin bahwa pengajarannyajelas dan terang. Imam itu adalah seorang pencari Kebenaran yang tulus. Suatuhari ketika ia sedang bermeditasi, tiba-tiba ia melihatsifat semu - kenyataan yang nisbi - dari segala sesuatu,rumah, saudara, kekayaan, sahabat, kehormatan, nama baik dansemua yang lain. Begitu jelas ia melihatnya, sehingga semuakeinginan akan hal-hal itu lenyap dari hatinya. Iamemutuskan untuk meninggalkan rumah dan menjadi seorangpetapa pengembara. Sebelum meninggalkan rumahnya, ia mengirimkan pesan kepadasang Raja, "Baginda Raja! Akhirnya saya memahami." PERUMPAMAAN TENTANG ALAT PENOPANG Karena suatu kecelakaan, seorang kepala desa tidak dapatlagi menggunakan kakinya. Maka ia berjalan dengan alatpenopang. Lama kelamaan ia dapat berjalan dengan cepat -bahkan ia dapat berdansa dan melingkar-lingkar untukmenghibur tetangga-tetangganya. Lalu ia mendapat gagasan untuk melatih anak-anaknyamenggunakan alat penopang. Dalam waktu singkat berjalandengan penopang menjadi lambang kedudukan yang tinggi didesa itu dan semua orang menggunakannya. Sampai pada keturunan keempat tidak seorang pun di desa itudapat berjalan tanpa penopang. Sekolah di desa itumemasukkan pelajaran "Alat penopang - Teori - Praktek"matapelajarannya, dan tukang kayu di desa itu menjaditerkenal karena mutu alat penopang yang mereka hasilkan.Bahkan dibicarakan kemungkinan untuk mengembangkan alatpenopang listrik, yang digerakkan baterei. Pada suatu hari seorang pemuda Turki menghadap para penatuadesa dan bertanya mengapa semua orang harus berjalan denganpenopang padahal Allah telah memberikan kaki kepada manusiauntuk berjalan. Para penatua desa itu merasa geli karenaorang baru ini merasa lebih bijaksana daripada mereka. Makamereka memutuskan untuk memberi pelajaran kepadanya. Merekaberkata, "Mengapa engkau tidak menunjukkan caranya kepadakami?" "Baik," kata pemuda itu. Acara pertunjukan ditentukan akan diadakan pada jam 10.00hari Minggu berikutnya di lapangan desa. Ketika pemuda ituberjalan terpincang-pincang dengan alat penopang ke tengahlapangan, semua orang berada di sana. Dan ketika jam desamenunjukkan pukul sepuluh, pemuda itu berdiri tegak danmenanggalkan alat penopangnya. Gerombolan orang itu terdiamketika ia melangkah maju dengan berani - dan jatuhtertelungkup. Dengan itu semua orang semakin diyakinkan bahwa sungguhtidak mungkin berjalan tanpa bantuan alat penopang.ARTI GENDERANG Sekelompok misionaris yang baru saja tiba, meminta seorangpenduduk asli untuk membawa mereka dalam rakit di sungaiKongo. Sesudah beberapa saat mereka mendengar dentaman gendanghutan yang tetap. Sepanjang perjalanan, dalam selang waktuyang tetap, suara itu diulang-ulang. "Apa arti dentaman gendang itu?" tanya salah seorangmisionaris dengan rasa takut. "Penduduk asli itu mendengarkan gendang dan mengartikannya:'Gendang itu berkata: tiga orang kulit putih. Sangat kaya.Naikkan harga-harga.'" Saadi dari Shiraj biasa berkata, "Tidak seorang pun yangbelajar memanah dari saya, yang pada akhirnya tidakmenjadikan saya sasaran bidikannya." ASAL-USUL SEPATU Seorang maharaja yang bodoh mengeluh karena jalan yang kasarmembuat kakinya sakit. Maka ia memerintahkan agar seluruhnegeri diberi alas kulit sapi. Pegawai istana tertawa ketika raja menyampaikan perintah itukepadanya. "Yang Mulia, itu adalah suatu gagasan yang gila,"serunya. "Mengapa harus mengeluarkan biaya yang sama sekalitidak perlu? Potong saja dua alas kecil kulit sapi untukmelindungi kaki Yang Mulia!" Itulah yang dikerjakan oleh maharaja. Dan demikianlah lahirgagasan mengenai sepatu. Orang yang sudah mengalami penerangan batin tahu bahwa untukmembuat dunia tempat yang bahagia. engkau perlu mengubahhatimu - dan bukan dunia.BAGAIMANA MEMENANGKAN TARUHAN Orang yang belum mengalami penerangan batin akan menjualjiwanya untuk membuktikan bahwa ia benar. "Sebelum saya keluar rumah sore hari, saya bertaruh denganistri saya sepuluh ribu rupiah. Kalau saya tidak kembalisebelum tengah malam, ia menang." "Lalu?" "Lalu saya biarkan istri saya menang." BURUNG BEO YANG BATUK Seorang pelaut tua berhenti merokok ketika burung beokesayangannya menderita batuk menahun. Ia khawatirjangan-jangan asap pipa yang sering kali memenuhi kamarnyamerusak kesehatan burung beo itu. Ia memanggil seorang dokter hewan untuk memeriksa burungitu. Sesudah pemeriksaan yang teliti, dokter itumenyimpulkan bahwa burung itu tidak menderita psitakosisatau pun pneumonia. Burung itu hanya menirukan batuk tuannyasi pengisap pipa itu. BOTOL COKLAT KARENA TULISAN TIDAK TERBACA Bahaya-bahaya mempercayai ahli: Seseorang menerima catatan dari temannya dalam tulisantangan yang tidak dapat dibaca. Setelah berusaha untukmengerti maksudnya, ia mendapat gagasan untuk minta tolongahli obat setempat. Orang yang ada di toko obat itu mengamati sunggguh-sungguhcatatan tersebut separuh menit, lalu mengambil sebuah botolcoklat dari rak, memberikannya kepada kasir dan berkata,"Dua dollar."BUDDHA YANG TAK TERGANGGU Tampaknya Buddha tidak terganggu oleh cemoohan yangdilontarkan kepadanya oleh seorang pengunjung. Ketikamurid-muridnya bertanya mengenai rahasia sikapnya yangtenang itu, ia menjawab: "Coba bayangkanlah apa yang akan terjadi bila seseorangmembawa persembahan ke hadapanmu dan engkau tidakmengambilnya. Atau kalau seseorang mengirimkan suratkepadamu dan engkau tidak mau membukanya; engkau tidak akandipengaruhi oleh isinya bukan? Lakukanlah ini setiap kaliengkau diperlakukan dengan kasar, maka engkau tidak akankehilangan ketenangan hatimu." Satu-satunya martabat yang sejati adalah martabat yang tidakterendahkan oleh sikap tidak hormat orang lain Engkau tidakmengurangi keagungan air terjun Niagara dengan meludahinya.DARWIS DAN RAJA Seorang raja pergi menemui seorang darwis. Menurut adatistiadat Timur kalau seorang raja menemui rakyatnya, iaberkata, "Mintalah suatu jasa." Darwis itu menjawab, "Tidak patut bagi saya untuk minta jasakepada salah seorang budak saya." Seorang pengawal berkata, "Engkau berani berkata begitutidak hormat kepada raja! Katakan siapa engkau, atau engkauakan mati." Darwis itu berkata, "Saya mempunyai budak yang adalah tuanbagi rajamu." "Siapa?" "Rasa takut," kata darwis itu. Kalau tubuh binasa, tidak ada hidup lagi. Dari sana munculkesimpulan keliru, mempertahankan tubuh tetap hidup samadengan hidup. Masuklah ke tempat di mana peluru pembunuh tidak dapatmerenggut hidup; dan ditambah panjangnya hidup tidak dapatmemperpanjang lamanya keberadaan seseorang.BAHKAN DIRIMU BUKAN MILIKMU Dan Buddha berkata: "Tanah ini milik saya, anak-anak ini milik saya" itulahkata-kata seorang bodoh yang tidak mengerti bahkan dirinyabukanlah miliknya sendiri. Engkau tidak pernah memiliki sesuatu Engkau hanyamemegangnya sebentar. Kalau engkau tidak dapatmelepaskannya, engkau terbelenggu olehnya. Apa saja hartamu harta itu harus kaupegang dengan tanganmuseperti engkau menggenggam air. Genggamlah erat-erat dan harta itu lepas. Akulah itu sebagai milikmu dan engkau mencemarkannyaLepaskanlah dan semua itu menjadi milikmu selama-lamanya.DOKTER TAHU LEBIH BAIK Percaya kepada kekuasaan membahayakan pemahaman: Seorang dokter membungkuk memeriksa tubuh yang terbaringlemas di tempat tidur. Kemudian ia tegak berdiri danberkata, "Maaf, saya terpaksa mengatakan bahwa suamimu sudahtidak ada lagi." Suara protes lemah terdengar dari tubuh lemas yang terbaringdi tempat tidur itu. "Tidak, saya masih hidup." DUA JAGO TEMBAK Dua orang jago tembak akan berduel, untuk itu disiapkanlahtempat di kedai minum. Salah satu dari mereka berbadankecil, tidak mengesankan, namun ia adalah jago tembakprofesional. Yang lain yang besar dan gagah protes, "Tunggusebentar. Ini tidak adil. Sasaran dia lebih besar." Yang kecil cepat saja mengajukan usul. Sambil berbalikkepada memilik kedai minum itu berkata, "Tandailah badanorang itu dengan garis sebesar ukuran badan saya. Semuapeluru saya yang kena pada bagian di luar garis tidakdihitung." Orang yang sudah mengalami penerangan batin lebih memikirkanhidup daripada kemenangan. GEMBALA SUKA SEGALA CUACA Orang bepergian: "Akan seperti apa cuaca hari ini?" Gembala: "Cuaca yang saya sukai." "Bagaimana engkau tahu cuaca akan seperti yang kausukai? " "Tuan, karena saya sudah mengalami bahwa saya tidak selalumemperoleh yang saya inginkan, saya sudah belajar untukselalu menyukai yang saya dapatkan. Maka saya yakin bahwacuaca hari ini akan seperti yang saya sukai." Kegembraan dan tidak adanya kegembiraan terletak pada carakita menghadapi kejadian-kejadian, tidak pada hakikatkejadian-kejadian itu sendiri.GIPSI Di sebuah kota di daerah perbatasan, ada seorang lelaki tuayang sudah lima puluh tahun tinggal di rumah yang sama. Pada suatu hari ia membuat semua orang terkejut karena iaberpindah ke rumah sebelah. Wartawan surat kabar setempatmenemuinya dan bertanya mengapa ia pindah. Ia menjawab dengan tersenyum puas, "Saya kira gipsi dalamdiri saya yang melakukannya." Apakah pernah kamu dengar mengenai orangyang menemaniKristoforus Kolumbus dalam ekspedisinya ke Dunia Baru? Iaselalu cemas karena mungkin tidak dapat kembali padawaktunya untuk menggantikan pekeryaan penjahit yang sudahtua di desanya sehingga mungkin orang lain akan mengambilpekerjaan itu. Agar berhasil dalam pencarian yang disebut hidup batin,orang harus memusatkan perhatian untuk memperoleh hal yangpaling bernilai dalam hidup. Kebanyakan orang tergiur olehhal-hal yang sepele seperti kekayaan, nama baik, kenikmatandan persahabatan manusiawi. Ada orang yang begitu tergila-gila oleh kemasyhuran sampaisiap untuk mati di tiang gantungan kalau dengan begitunamanya akan terpasang pada berita-berita utama. Apakahsungguh ada perbedaan antara dia dan kebanyakan usahawan danorang-orang politik? (Belum lagi di antara kita yangmengagungkan hal seperti itu lewat pendapat umum).GULA-GULA BERBENTUK BINATANG Pada suatu ketika adalah seorang pembuat gula-gula yangmembuat gula-gula dalam berbagai macam bentuk binatang danburung dengan berbagai macam warna dan ukuran. Kalau iamenjual gula-gula kepada anak-anak, mereka biasanyabertengkar dengan kata-kata seperti ini: "Kelinciku lebihbaik daripada singamu ... Tupaiku memang lebih kecildaripada gajahmu, tetapi lebih enak ..." Pembuat gula-gula itu akan menertawakan pikiran orang-orangdewasa yang tidak kurang bodoh daripada anak-anak kalaumereka berpikir bahwa pribadi yang satu lebih baik daripadayang lain. Penerangan batin tahu bahwa yang memisah-misahkan kitabukanlah kodrat kita melainkan kebudayaan dan lingkungankita.GURU DAN MUTIARA Seorang guru sedang bermeditasi di tepi sungai ketikaseorang murid membungkuk dan meletakkan dua butir mutiaraindah di depan kakinya, sebagai tanda hormat dan baleti. Guru itu membuka matanya, mengangkat salah satu butirmutiara itu dan memegangnya sembarangan sehingga mutiara itujatuh dan menggelinding masuk ke dalam sungai. Murid itu menjadi cemas dan segera meloncat masuk ke dalamsungai. Akan tetapi meskipun ia berkali-kali menyelam sampaimalam, ia tidak berhasil. Akhirnya dengan pakaian basah kuyup dan badan lelah, iamembangunkan guru dari meditasinya, "Guru tahu di manamutiara itu jatuh. Tunjukkanlah tempatnya supaya saya dapatmengambilnya lagi dan mengembalikannya kepada guru." Guru itu mengangkat mutiara yang lain, melemparkannya kedalam sungai dan berkata, "Di situ!" Janganlah mencoba memiliki benda karena benda tidak dapatsungguh-sungguh dimiliki. Hanya pastikanlah bahwa engkautidak dimiliki oleh benda-benda itu, dan engkau akan menjadipenguasa ciptaan.GURU KEHILANGAN PENGECAM Pada suatu ketika adalah seorang rabbi yang dihormati orangsebagai seorang yang dekat dengan Allah. Setiap harisekelompok orang berdiri di depan pintu rumahnya untukmencari nasihat, mengharapkan penyembuhan atau berkat dariorang suci itu. Dan setiap kali rabbi berbicara, orang-orangitu akan mematuhi ucapannya dan menelan semua kata-katanya. Namun di antara pendengarnya itu ada orang yang tidak baikyang selalu mencari kesempatan untuk menentang sang Guru. Iamencari kelemahan-kelemahan rabbi dan menertawakankekurangan-kekuranqgan itu. Murid-murid rabbi tidak senangakan dia dan mulai menganggapnya sebagai jelmaan setan. Pada suatu hari "setan" itu jatuh sakit dan mati. Semuaorang merasa lega. Secara lahiriah mereka kelihatanberdukacita, akan tetapi dalam hati mereka senang karenakata-kata Guru yang begitu inspiratif tidak akan diganggulagi dan tingkah-lakunya yang mengandung kecaman tidak akandikritik lagi oleh orang yang tidak sopan itu. Orang-orang terkejut melihat sang Guru tenggelam dalamdukacita sejati yang mendalam pada saat penguburan. Kemudianketika ditanya oleh seorang murid apakah ia berdukacita atasnasib kekal orang yang mati itu, ia berkata, "Tidak, tidak.Mengapa saya harus berdukacita atas teman kita yang sekarangada di surga? Saya berdukacita untuk diri saya sendiri.Orang itu adalah satu-satunya kawan saya. Di sini sayadikelilingi oleh orangorang yang menghormati saya. Ia adalahsatu-satunya yang menantang saya. Saya takut sesudahkepergiannya, saya tidak berkembang lagi." Dan ketika Guruitu mengucapkan kata-kata ini, ia menangis tersedu-sedu.BERAPA HARGA PERDAMAIAN? "Hari ini engkau tampak lelah Jack, ada apa?" "Ah, saya baru pulang ke rumah pagi-pagi sekali dan ketikasaya sedang berganti pakaian istri saya terbangun danberkata, 'Apakah engkau tidak bangun terlalu pagi Jack?'Maka untuk menghindari pertengkaran, saya mengenakan pakaiansaya dan kembali bekerja lagi." Berapa harga sebuah perdamaian?BERAPA HARGA PERDAMAIAN? "Hari ini engkau tampak lelah Jack, ada apa?" "Ah, saya baru pulang ke rumah pagi-pagi sekali dan ketikasaya sedang berganti pakaian istri saya terbangun danberkata, 'Apakah engkau tidak bangun terlalu pagi Jack?'Maka untuk menghindari pertengkaran, saya mengenakan pakaiansaya dan kembali bekerja lagi." Berapa harga sebuah perdamaian?HARTA DALAM DAPUR SENDIRI [Suatu] kisah orang-orang Hasidim: Pada suatu malam dalam mimpi, rabbi Iskak diberitahu untukpergi jauh ke Praha dan di sana menggali harta tersembunyidi bawah jembatan yang menuju istana raja. Ia tidakmemikirkan mimpi itu sungguh-sungguh. Akan tetapi ketikamimpi itu terjadi empat atau lima kali, ia memutuskan untukpergi mencari harta itu. Ketika ia sampai ke jembatan. ia terkejut karena melihatbahwa jembatan itu dijaga ketat siang malam oleh serdadu.Satu-satunya yang dapat ia lakukan adalah melihat jembatanitu dari jauh. Akan tetapi karena ia pergi ke sana setiappagi, pemimpin penjaga itu pada suatu hari menemuinya untukbertanya mengapa. Rabbi Iskak yang sebenarnya malu untukmenceritakan mimpinya kepada orang lain, menceritakansegala-galanya karena ia senang dengan sikap dan watak orangKristen yang baik ini. Pemimpin itu tertawa meledak danberkata. "Astaga. Engkau seorang rabbi dan engkau percayakepada mimpi? Seandainya saya tolol dan bertindak atas dasarmimpi saya sendiri, sekarang saya sudah berkelililigPolandia. Coba saya ceritakan salah satu mimpi saya tadimalam yang terus kembali: suatu suara mengatakan kepada sayaunruk pergi ke Krakow dan menggali harta di pojok dapurseorang yang bernama Iskak, anak Yeheskiel! Bukankah sesuatuyang paling tolol di seluruh dunia untuk mencari di seluruhKrakow seorang yang bernama Iskak dan orang lain yangbernama Yeheskiel kalau separoh dari seluruh penduduk priamungkin bernama Iskak dan separoh yang lain Yeheskiel?" Rabbi itu tertegun. Ia mengucapkan terima kasih kepadapemimpin itu atas nasihatnya, segera pulang, menggali pojokdapurnya dan menemukan harta berlimpah yang cukup untukhidup bahagia sampai hari kematiannya. Pencarian rohani adalah suatu perjalanan tanpa jarak. Engkauberjalan dari tempat sekarang engkau berada ke tempat dimana engkau selalu berada. Dari ketidaktahuan menujupemahaman, karena semua yang engkau lakukan adalah melihatuntuk pertama kali hal yang sudah selalu engkau pandang. Siapa yang pernah mendengar tentang suatu jalan yang membawaengkau kepada dirimu sendiri, atau suatu cara yang membuatengkau menjadi sebagaimana engkau selalu? Sebenarnya,kerohanian hanyalah masalah menjadi sebagaimana engkausesungguhnya.HARTA DALAM GUNUNG YANG MENGHILANG Inilah kisah yang diceritakan oleh seorang Guru kepadamurid-muridnya untuk menunjukkan kerugian yang dapatdiakibatkan oleh keterikatan akan satu hal yang sepele,dalam diri orang-orang yang telah kaya dalam rahmat hidupbatin: Pada suatu ketika seorang desa berjalan melewati sebuah guadi pegunungan, persis pada waktu gua itu menampakkan salahsatu dari keajaiban-keajaibannya yang jarang tampak, kepadasemua orang yang ingin memperkaya diri mereka dengan hartayang ada di dalamnya. Ia masuk ke dalamnya dan melihatgunung emas dan batu-batu berharga. Dengan tergesa-gesa iamemasukkannya ke dalam kantung yang ada di punggungkeledainya, karena ia tahu dari legenda bahwa gua itu hanyaterbuka dalam jangka waktu yang sangat terbatas. Maka hartaitu harus diambil dengan tergesa-gesa. Keledai itu penuh muatan dan ia kembali dengan kegembiraanbesar karena nasibnya yang begitu baik. ketika itu ia ingatbahwa tongkatnya ketinggalan di gua. Ia kembali dan cepatmasuk ke dalam gua. Tibalah waktu bagi gua untuk menghilangdan dengan demikian orang itu hilang bersama gua itu tanpapernah muncul lagi. Sesudah menunggunya satu atau dua tahun, orang-orang desamenjual harta yang mereka temukan di atas keledai danmemperoleh keberuntungan dari nasib baik orang yang malangitu. Kalau burung pipit membuat sarangnya di hutan, sarang itumenempati sebuah ranting. Kalau rusa memuaskan dahaganya, disungai ia minum tidak lebih daripada yang dapat ditampungoleh perutnya . Kita mengumpulkan barang karena hati kita kosong.HATI ... karena yang paling hakiki tidak ada. Menurut suatu dongeng India kuno, ada seekor tikus yangselalu tertekan karena takut kepada seekor kucing. Seorangtukang sihir merasa kasihan kepadanya lalu menqgubahnyamenjadi seekor kucing. Tetapi kemudian ia menjadi takutkepada anjing. Maka tukang sihir itu mengubahnya menjadianjing. Tetapi ia mulai takut kepada harimau. Maka tukangsihir itu mengubahnya menjadi harimau, yang merasa takutkepada pemburu. Pada saat itu tukang sihir menyerah. Iamengubahnya menjadi seekor tikus lagi dan berkata, "Apa punyang saya lakukan tidak akan membantumu karena engkaumempunyai hati seekor tikus."BAGAIMANA BUDDHA MENEMUKAN JALAN TENGAH Ketika Buddha pertama kali mulai pencarian batinnya, iamelakukan banyak matiraga. Ia duduk bermeditasi di bawah pohon. Pada suatu hari duaorang pemain musik lewat dekat pohon itu. Yang satu sedangberbicara dengan yang lain, "Jangan menyetel senar sitermuterlalu kuat, nanti putus. Jangan juga memasangnya terlalulembek, nanti tidak dapat berbunyi. Setellah dengan ukurantengah-tengah." Kata-kata itu sangat kuat menyentuh hati Buddha, sampaimengubah seluruh cara pendekatan hidup batinnya. Ia yakinbahwa kata-kata itu ditujukan kepadanya. Sejak saat itu iaberhenti dari matiraganya yang keras dan mulai mengikutijalan yang mudah dan ringan, yaitu jalan keugaharian.Pendekatannya ke arah penerangan batin disebut Jalan Tengah. RAJA JANAKA DAN ASHTAVAKRA Tidak ada dunia yang lain kecuali yang satu ini. Akan tetapiada dua cara untuk memandangnya. Pada zaman dulu di India, adalah seorang raja bernamaJanaka. Ia adalah juga seorang bijaksana. Pada suatu hariJanaka sedang mengaso di tempat tidurnya yang bertaburandengan bunga. Hambanya mengipasinya dan serdadu-serdadumenjaganya di luar pintu. Ketika ia terlelap, ia bermimpi.Raja dari negara tetangga mengalahkannya dalam perang. Iadijadikan tawanan dan disiksa. Ketika penyiksaan itu mulai,Janaka bangun dan terkejut karena ternyata ia sedangberbaring di tempat tidurnya yang bertaburan bunga, denganhamba-hamba yang mengipasinya dan serdadu-serdadu yangmenjaganya. Sekali lagi ia terlelap dan bermimpi yang sama lagi. Dansekali lagi ia bangun dan sadar bahwa ia aman dan nyaman diistananya. Kemudian Janaka diganggu oleh suatu pikiran: sementara iatidur dunia mimpi-mimpinya tampak begitu nyata. Dan sekarangketika ia terjaga dunia sadarnya tampak nyata. Manakah darikeduanya yang sungguh-sungguh nyata? Ia ingin tahu. Tidak seorang filsuf, cendekiawan dan pelihat pun yang iatanyai dapat memberikan jawaban. Dan selama bertahun-tahunia sia-sia mencari, sampai pada suatu hari seorang yangbernama Ashtavakra mengetuk pintu istana. Astavakra berartiberbentuk jelek, buruk rupa. Ia menerima nama itu karenamemang demikianlah dirinya sejak lahir. Pertama-tama raja tidak mau memandang orang inisungguh-sungguh. "Bagaimana seorang reot semacam engkaudapat menjadi pembawa kebijaksanaan yang tidak dipunyai olehpara ilmuwan dan pelihatku?" tanyanya. "Sejak masa kanak-kanakku, semua sumber tertutup bagiku -maka dengan sangat bersemangat saya meniti Jalankebijaksanaan," jawab Ashtavakra. "Kalau begitu, bicaralah," kata raja. Inilah yang dikatakan oleh Ashtavakra, "Oh raja baik keadaanterjaga maupun mimpi tidaklah nyata. Kalau raja terjaga,dunia mimpi tidak ada dan kalau raja bermimpi dunia sadartidak ada. Oleh sebab itu tidak satu pun nyata." "Kalau baik keadaan terjaga maupun keadaan mimpi tidaknyata, lalu apa yang nyata?" tanya raja. "Ada keadaan yanqg melampaui keduanya. Carilah itu. Hanyaitu sajalah yang nyata." Orang yang sudah mengalami penerangan batin menganggap dirimereka terjaga maka dalam kebodohan mereka, merekamenganggap beberapa orang baik dan yang lain buruk, beberapaperistiwa menggembirakan dan yang lain menyedihkan. Orang-orang yang sadar tidak lagi berada dalam kuasakehidupan dan kematian, perkembangan dan kehancuran,keberhasilan dan kegagalan, kemiskinan dan kekayaan,kehormatan dan penghinaan. Bagi mereka, bahkan kelaparan,kehausan, panas dan dingin yang dialami sebagai yangsementara dalam aliran arus kehidupan tidak lagi mempunyaikuasa atas diri mereka. Mereka sudah sampai pada kesadaranbahwa tidak pernah ada keperluan untuk mengubah apa yangmereka lihat - hanya cara melihatnya. Maka mereka lalu menjadi seperti air, lembut dan lenturnamun kekuatannya tidak tertahankan; tidak memaksakan akantetapi menjadi berkat bagi semua makhluk. Dengan tindakanmereka yang tanpa pamrih, orang lain diubah; karenaketidakterikatan mereka, seluruh dunia menjadi subur; karenamereka bebas dari nafsu, orang lain dibiarkan tak tercemar. Air dialirkan keluar dari sungai untuk mengairi sawah. Airtidak pernah meributkan apakah ia berada di sungai atau disawah. Demikianlah orang yang sudah mendalami peneranganbatin bertindak dan hidup dengan lembut sekaligus perkasasesuai dengan tujuan hidupnya. Inilah orang-orang yang menjadi musuh laknat masyarakat yangtidak suka akan hidup yang lentur dan mengandalkan latihan,perintah, rutin, ortodoksi dan konformitas. JANGAN MELIHAT KALAU DIA SEDANG MENYUMPAHI Dua penghuni lembaga bisu-tuli bertengkar. Ketika seorangpetugas datang untuk menjernihkan masalah mereka, salah satudari orang itu berdiri membelakangi yang lain dan tertawaterbahak-bahak. "Apa yang lucu? Mengapa kawanmu ini tampak begitu marah?"tanya petugas itu dengan bahasa isyarat. Si bisu itu menjawab, juga dengan bahasa isyarat, "Karena iamau menyumpahi saya, tetapi saya tidak mau melihatnya! "JOHN BERKATA YA ... atau bagaimana? Seorang anak petani begitu pendiam, sampai pacarnya sesudahlima tahun berpacaran yakin bahwa ia tidak akan pernahmengajukan suatu usul pun kepada dirinya dan bahwa diasendirilah yang harus mulai. Pada suatu hari ketika mereka hanya berdua saja duduk dikebun, gadis itu berkata kepadanya, "John, marilah kitanikah. Apakah kita mau menikah John?" Mereka diam lama. Akhirnya John berkata, "Ya." Diam lagi lama. Akhirnya gadis itu berkata, "Katakan sesuatuJohn. Mengapa engkau tidak mengatakan sesuatu?" "Saya khawatir, saya sudah berbicara terlalu banyak!"JUNAID MENOLAK MATA UANG EMAS Salah seorang pengikut Junaid datang kepadanya dengankantong yang penuh dengan mata uang emas. "Apakah engkau masih punya lebih banyak mata uang emaslagi?" tanya Junaid. "Ya, masih banyak lagi." "Dan engkau lekat padanya?" "Ya." "Kalau demikian engkau harus membawa uang ini juga, karenakebutuhanmu lebih besar daripada kebutuhanku. Karena sayatidak mempunyai apa-apa dan tidak menginginkan apa-apa, sayajauh lebih kaya daripadamu." Hati orang yang sudah mengalami penerangan batin itu sepertikaca: tidak merenggut atau menolak sesuatu pun; menerimatetapi tidak memiliki.JUNAID MENOLAK MATA UANG EMAS Salah seorang pengikut Junaid datang kepadanya dengankantong yang penuh dengan mata uang emas. "Apakah engkau masih punya lebih banyak mata uang emaslagi?" tanya Junaid. "Ya, masih banyak lagi." "Dan engkau lekat padanya?" "Ya." "Kalau demikian engkau harus membawa uang ini juga, karenakebutuhanmu lebih besar daripada kebutuhanku. Karena sayatidak mempunyai apa-apa dan tidak menginginkan apa-apa, sayajauh lebih kaya daripadamu." Hati orang yang sudah mengalami penerangan batin itu sepertikaca: tidak merenggut atau menolak sesuatu pun; menerimatetapi tidak memiliki.KAPAN RAJA PYRRHUS PUAS? Raja Pyrrhus dari Epirus didatangi oleh seorang kawannyayang bernama Cyneas dan ditanya, "Seandainya rajamengalahkan Roma, apakah yang akan raja kerjakanselanjutnya?" Pyrrhus menjawab, "Sisilia berdekatan dan mudah untukdirebut." "Dan apa yang akan raja lakukan setelah Sisilia direbut?" "Kita akan bergerak ke Afrika dan menduduki Kartago." "Dan sesudah Kartago?" "Giliran Yunani akan kita taklukkan." "Bolehkah saya bertanya, apakah buah dari kemenangan-kemenangan ini?" "Yah, kita dapat duduk dan bersenang-senang." jawab Pyrrhus. Cyneas berkata, "Tidak dapatkah sekarang kitabersenang-senang?" Orang miskin berpikir mereka akan bahagia kalau merekamenjadi kaya. Orang kaya berpikir mereka akan bahagia kalaumereka dibebaskan dari borok-borok mereka. KASIH DAN TERIMA KASIH Pada suatu ketika Allah menjamu semua keutamaan, baik yangkecil maupun yang besar, yang sederhana maupun yang gagahberani. Mereka semua berkumpul di suatu ruangan surgawiyang dihias sangat meriah. Segera saja mereka bergembiraria karena mereka sudah saling mengenal dengan baik. Bahkanbeberapa sangat dekat berhubungan. Tiba-tiba Allah melihat dua keutamaan yang cantik yangtampaknya sama sekali tidak saling mengenal dan tidak senangduduk bersama. Maka Allah menggandeng tangan salah satu danmemperkenalkannya kepada yang lain secara resmi. "Rasaterima kasih," kata-Nya, "Inilah Kasih." Namun sebelum Allah berbalik, mereka sudah saling menjauhlagi. Dan tersebarlah kisah, bahkan Allah tidak dapatmembawa "Rasa terima kasih" ketempat dimana ada "Kasih."KATINKA Pada suatu kali seorang wanita datang kepada rabbi Israeldan menceritakan kepadanya kepedihan hatinya: sudah duapuluh tahun ia menikah tetapi belum juga dikaruniai anak."Sama," kata rabbi. "Persis sama dengan ibuku." Dan inilahcerita yang ia sampaikan kepada wanita itu: Selama dua puluh tahun ibunya tidak mempunyai anak. Padasuatu hari ia mendengar bahwa Bal Shem Tov yang suci ituberada di kota dan ia segera pergi menemui orang suci ituserta mohon agar ia mendoakannya supaya ia dapat mempunyaianak. "Untuk keperluan itu engkau bersedia melakukan apa?"tanya orang suci itu. "Apa yang dapat saya lakukan?" tanyawanita itu. "Suamiku adalah miskin, bekerja di perpustakaan,tetapi saya mempunyai sesuatu yang dapat saya berikan kepadarabbi." Lalu ia cepat-cepat pulang ke rumah, mengambilkatinka dari almari di mana katinka itu dengan cermatdisimpan dan lari kembali untuk memberikannya kepada rabbi.Katinka - semua orang tahu - adalah mantol yang dikenakanpengantin pada hari pernikahannya, suatu harta pusakaberharga yang diwariskan turun temurun. Ketika wanita itusampai, rabbi sudah berangkat ke kota lain. Maka iamenyusulnya. Karena miskin, ia harus berjalan kaki. Ketikaia sampai di kota itu, rabbi sudah pergi lagi ke tempatlain. Enam minggu ia menyusul sang rabbi dari kota ke kotasampai akhirnya dapat bertemu. Rabbi menerima katinka itudan menyerahkannya kepada sinagoga setempat. Rabbi Israel menutup ceritanya, "Ibu saya berjalan pulang.Setahun kemudian, saya lahir." "Sungguh, persis sama," seru wanita itu. "Saya pun mempunyaikatinka di rumah. Saya akan segera membawanya kepada rabbidan kalau rabbi memberikannya kepada sinagoga setempat,Allah akan memberikan seorang anak kepada saya." "Ah, tidak demikian," kata rabbi itu dengan sedih,"Perbedaan antara ibu saya dan engkau adalah ini: engkaumendengar kisahnya; ia dulu tidak punya kisah yang dapatdijadikan pegangan." Sesudah digunakan oleh seorang suci tangga itu dibuang dantidak dapat digunakan lagi. KEBENARAN DI RUMAH SENDIRI Seorang muda dihantui oleh kerinduan hati akan kebenaran.Maka ia meninggalkan keluarganya, kawan-kawannya danberangkat untuk mencari Kebenaran itu. Ia mengembara dibanyak negeri, berlayar menyeberang banyak lautan, mendakibanyak gunung dan dalam semuanya itu ia mengalami banyakpenderitaan dan kesengsaraan. Pada suatu hari ia bangun dan menyadari bahwa usianya sudahtujuh puluh lima tahun dan belum juga menemukan Kebenaranyang selama ini ia cari. Maka dengan sedih hati iamemutuskan untuk menghentikan usahanya dan kembali ke rumah. Karena ia sudah tua, ia membutuhkan berbulan-bulan untukkembali ke kampung halamannya. Sesampai di rumah, ia membukapintu rumahnya - dan di sana ia menemukan Kebenaran yangselama bertahun-tahun dengan sabar menunggunya. Pertanyaan: Apakah pengembaraannya membantu dia untukmenemukan kebenaran? Jawab: Tidak, namun pengembaraan itu menyiapkan dia untukmengenalnya. KEBIJAKSANAAN TUKANG RODA Sementara tukang roda sedang membuat roda di salah satuujung ruangan, Pangeran Huan dari Chi rnembaca buku di ujungyang lain. Setelah meletakkan alat-alat kerjanya, tukang roda itumendatangi Pangeran itu dan bertanya buku apa yang sedang iabaca. "Buku yang menyimpan kata-kata orang bijak," kata Pangeran. "Apakah orang-orang bijak itu masih hidup?" tanya tukangroda. "Tidak," kata Pangeran, "mereka semua sudah mati." "Kalau begitu yang Pangeran baca tidak lebih dari sampah dansisa orang-orang yang sudah mati," kata tukang roda itu. "Berani benar kau tukang roda sampai berani menjelekkan bukuyang sedang saya baca! Pertanggungjawabkanlah perkataanmu,kalau tidak kamu harus mati." "Baiklah," kata tukang roda itu, "Saya akan berbicarasebagai tukang roda. Beginilah saya melihat persoalannya:kalau saya sedang membentuk suatu roda, seandainya gerakansaya terlalu lambat, gerakan itu akan mengores dalam tetapitidak tetap. Kalau gerakan saya terlalu cepat, gerakan itutetap tetapi tidak menggores dalam. Irama yang tepat,artinya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, tidakakan tercapai kalau tidak keluar dari dalam hati. Ini adalahsesuatu yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Adasuatu seni di dalamnya, yang tidak dapat saya wariskankepada anak saya. Itulah sebabnya saya tidak dapatmembiarkannya mengambil-alih rekerjaan saya. Maka saya yangsekarang sudah berumur tujuh puluh lima tahun masih terusmembuat roda. Menurut pendapat saya halnya sama denganorang-orang yang sudah mendahului kita. Semua yang pantasdiwariskan mati bersama dengan kematiannya; sisanya merekatuliskan dalam buku-buku mereka. Itulah sebabnya sayaberkata bahwa yang sedang Pangeran baca adalah sampah dansisa orang-orang yang sudah mati."KEBINGUNGAN MUSA Diceritakan bahwa sebelum memimpin bangsanya dari tanahMesir, Musa belajar pada seorang Guru besar untukmempersiapkan diri menjadi seorang nabi. Disiplin pertamayang diwajibkan oleh sang Guru kepada Musa adalah "diam."Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan dan Musa begituterpesona oleh keindahan alam, sehingga mudah baginya untukdiam. Akan tetapi ketika mereka sampai pada tebing sungai,ia melihat seorang anak yang tenggelam di tepi yang lain danibunya berteriak-teriak minta tolong. Musa tidak dapat tetap diam melihat hal seperti itu. "Guru,"katanya, "tidak dapatkah Guru melakukan sesuatu untukmenyelamatkan anak itu?" "Diam!" kata Gurunya. Musa menahannafas. Akan tetapi hatinya terusik. Ia berpikir, "Sungguhkah Gurusaya ini orang yang berhati keras, tidak punya perasaan?Tidak kuasakah ia menolong orang-orang yang membutuhkan?" Iatakut mempunyai pikiran yang tidak baik mengenai Gurunya,tetapi ia juga tidak dapat mengusirnya. Dalam perjalanan itu mereka sampai ke pantai laut danmelihat sebuah perahu tenggelam bersama dengan seluruhawaknya. Musa berkata, "Guru, lihat! Perahu itu tenggelam!"Sekali lagi Gurunya menyuruhnya untuk memegang disiplindiam. Maka Musa tidak berbicara lagi. Namun hatinya sangat tidak tenang, sehingga ketika merekasampai ke rumah kembali, Musa membicarakan hal itu denganAllah yang berkata kepadanya, "Gurumu benar. Anak yang taditenggelam adalah anak yang akan menyebabkan kebinasaanberatus-ratus ribu orang. Malapetaka ini dihindarkan dengantenggelamnya. Perahu yang tenggelam itu diawaki olehbajak-bajak laut yang merencanakan untuk pergi ke suatu kotadi pinggir pantai untuk menjarah dan merampas serta membunuhorang-orang yang tak bersalah dan cinta damai." Pelayanan merupakan suatu kebajikan hanya kalau disertaikebijaksanaan.SUNGAI DI GURUN Bahan dasar dalam mencapai kebebasan: penderitaan yangmembawa kesadaran. Seorang pengembara yang tersesat di gurun sudah tidakmempunyai harapan lagi untuk menemukan air. Ia berusaha naikke bukit yang satu, kemudian yang lain dan yang lain lagidengan harapan dapat melihat aliran air. Ia terus melihat kemana-mana, namun tidak berhasil. Ketika ia berjalan maju tertatih-tatih, kakinya terjeratpada suatu semak kering. Ia jatuh ke tanah. Di sana iaterbaring, tanpa tenaga untuk bangkit lagi tanpa keinginanuntuk meneruskan usahanya dan tanpa harapan akan dapat lepasdari siksaan ini. Ketika ia terbaring, tanpa ada yang menolong dan tanpaharapan, tiba-tiba ia menjadi sadar akan keheningan gurun.Di setiap penjuru yang ada adalah ketenangan yang takterganggu oleh suara sehalus apa pun. Tiba-tiba iamengangkat kepalanya. Ia mendengar sesuatu. Sesuatu yangbegitu lembut yang hanya dapat didengar oleh telinga yangsangat tajam dalam keheningan yang sangat dalam: suara airyang mengalir. Didorong oleh harapan bahwa suara itu muncul dalam dirinya,ia bangkit dan terus bergerak sampai ia tiba di suatu aliransungai yang airnya segar dan sejuk.